Sabtu, 25 Mei 2013

SOAL PAPUA, DUNIA INTERNASIONAL DUKUNG RI



Jihad-Defence-Indonesia - JAKARTA : Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat-Republik Indonesia (DPR-RI) mendorong penguatan diplomasi disertai kerja-kerja intelijen untuk mengatasi aktifitas berbau separatis, serta membuat isu Papua kondusif di kancah internasional. "Tren dunia internasional terhadap isu Papua sudah mulai bergeser ke arah yang kondusif. Artinya, sudah ada penegasan secara diplomatik bahwa banyak negara dan forum internasional yang mendukung keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar Mahfudz Siddiq usai memimpin rapat kerja (raker) gabungan dengan Menteri Pertahanan RI, Menteri Luar Negeri RI, Kepala Badan Intelijen Negara, Kamis (25/5/13).

Fokus pertemuan memetakan bagaimana posisi dan sikap dunia internasional pada Papua.

Terkait keberadaan aktivitas separatis di beberapa negara, DPR mendorong penguatan diplomasi disertai kerja-kerja intelijen. Bila isu Papua di kancah internasional makin kondusif, maka penyelesaian masalah ini di tingkat domestik akan lebih mudah. Pendekatan yang ingin ditekankan DPR adalah mengedepankan aspek pembangunan.

Dalam raker gabungan itu juga disepakati bahwa pemerintah dan DPR akan bekerja sama menuntaskan persoalan Papua. Masing-masing pihak akan berbagi tugas.

"Pemerintah sendiri masih menelaah pendekatan dialog yang diinginkan masyarakat Papua," ujarnya.

Menurut Mahfudz, raker sengaja tidak mengambil kesimpulan karena baru masuk tahap awal pemetaan masalah dari berbagai aspek. Jika sudah diperoleh gambaran utuh, maka DPR akan segera mengajukan rekomendasi formula penyelesaian masalah Papua kepada pemerintah.

"Arah dan kebijakannya adalah bagaimana meminimalkan pendekatan keamanan dengan memfokuskan, misalnya TNI hanya pada pengamanan perbatasan Papua, pengamanan wilayah terluar Papua, dan membantu polisi dalam pengamanan," ujarnya.

Sumber : KLIK DISINI

2 komentar:

  1. Itu koment yg nampak, dunia internasional utk 1 negara punya 2 pndpt utk awal mendukung dan mengakui papua adlh wilayah R.I. Sama seperti kejadian di timor leste yg awalnya mengakui pengintegrasian ke R.I. Sambil mengirimkan wartawan dan tentara utk melatih pemberontak guna mendukung kemerdekaan dr R.I. Udah bosan dng politik munafik.herannya pejabat kita kok ga belajar dr kesalahan masa lalu dan stament ganda dr dunia internasional yg ujung2nya R.I. Dinilai melakukan pelanggaran HAM.

    BalasHapus
  2. itulah Sifat "keparat dog" Inggris, Australia dan AS RI lagi bagus posisinya di dunia Internasional, dalam hal pertumbuhan ekonomi, SDM, budaya , politik dan keamanan. Inggris bisa bilang begitu, karena ada maunya dengan RI . mereka bisa manis-manis siluman dengan RI, karena sarat akan kepentingan busuk. Coba ketika pada tahun 1965,1990,1998 dan 2001, kemana negara keparat dog, mereka habis-habisan merongrong RI hingga tinggal tulang dan nafas saja ditubuh RI. tapi perlahan-lahan RI mulai bangkit, belajar dari masa lalu. tanpa urusan dan campur tangan mereka, RI tetap mewaspadai langkah mendua negara "keparat dog".

    BalasHapus