Jihad-Defence-Indonesia - JAKARTA : Parlemen mewacanakan soal wajib militer di Indonesia. Hal tersebut termaktub dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Komponen Cadangan (Komcad) yang tengah digodok di Gedung Kura-Kura. Komisi I DPR-RI memandang penting kesigapan masyarakat ketika negara berada dalam kondisi genting.
"Kalau terjadi perang, masa kita diam? Kita harus bantu negara. Contoh Singapura, sopir taksi tahu harus berbuat apa saat perang. Komcad mengatur itu," kata anggota Komisi I DPR-RI, Hayono Isman, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/5/2013).
Politikus Partai Demokrat ini menyampaikan, masyarakat tak bisa dilatih militer saat negara telah diserang. Menurutnya, latihan yang diatur dalam UU Komcad merupakan bentuk persiapan jika sewaktu-waktu Indonesia mendapat serangan. Dalam menyusun UU tersebut, pihaknya mengambil referensi dari beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura.
Meski demikian, dirinya berjanji tak akan melakukan kunjungan kerja ke negara-negara tersebut kecuali benar-benar diperlukan. "Tidak harus (kunker), tinggal buka website untuk ketahui peraturan perundang-undangan. Kecuali ada hal bersifat prinsip menyangkut negara tersebut menjalankan komcad," ujarnya.
Untuk diketahui, Pasal 6 Ayat 3 RUU Komcad menyatakan bahwa Kompenen Cadangan disusun dalam bentuk satuan tempur yang disesuikan dengan struktur organisasi angkatan sesuai masing-masing matra. Berikutnya dalam Pasal 8 Ayat 3 menyatakan, pegawai negeri sipil, pekerja, dan atau buruh yang telah memenuhi persyaratan wajib menjadi anggota komponen cadangan.
Sumber : KLIK DISINI
saya pikir biar mantan anggota, Ketua dan wakil Ketua DPR, serta Menhan dan Wamenhannya juga ikut wajib militer atau ikut dlm komponen cadangan pertahanan negara krn mrk yg katakan puas dng alutsista yg telah diadakan yg menurut saya alutsista yg diadakan dng memperhatikan luas wilayah, kondisi geografis indonesia merupakan negara kepulauan yg menurut saya indonesia baru adakan 10 % dr 100 % dng memperhatian kondisi geografis dan medan serta terbatasnya personil, sarana dan prasarana, serta alutsista yg ada, kecuali jika yg diadakan 2400 unit MLRS ASTROS 2, 900 unit MLRS JOBARIA, 2000 unit meriam howitzer 155 mm, 2000 unit meriam caesar 155 mm, 20 skuadron heli serang dan serbu, 20 skuadron SU 30 MKM atau MKI atau 7 skuadron SU 30 MKI, 6 skuadron T 50 PAK FA, 5 skuadron SU 35 BM, 5 skuadron pesawat angkut, 3 skuadron pesawat tangker, 100-200 unit radar militer, 2500 unit tank medium, 1200 unit MBT, 1800 unit Pantsyr, 1500 unit S 300, mengadakan 1200-1500 kapal perang dan kapal patroli yg dilengkapi dng S 300 dan rudal yakhont, meriam otomatis di bagian depan, belakang, dibangain samping masing2 1, pembangunan markas terapung yg dijaga 1 kompi, dipulau2 terluar dan di masing2 pos perbatasan dijaga 130 personil termasuk perwira, dan 15 tenaga medik termasuk 3 dokter umum, 10 perawat dan 2 tenaga administrasi, 100 unit LPD, 300 unit LST, 200 unit Kapal Bantu Cair, 200 unit Kapal Rumah Sakit, 2000 speed boat patroli utk personil yg melakukan patroli di sungai dan di pantai, bukan jamannya lagi personil tentara patroli pakai ketinting, pengadaan 8 skuadron heli angkut, 600 unit kapal navigasi sekaligus bertindak sebagai tug boat, 200 unit Kapal pengakut Logistik obat2 medis, sembako, dan amunisi, pengadaan RPG sebanyak 2000 unit, Juveline sebanyak 1500 unit, NWAL sebanyak 2000 unit, panser anoa sebanyak 2000 unit, 2000 panser pengangkut pasukan, 700 unit panser ambulance, 200 unit tank penyapu ranjau, 300 unit tank jembatan, 20.000 rudal yakhont, membangun 60 unit bungker utk simpan pesawat tempur dan heli serang serta heli serbu, juga kendaraan militer, membangun 200 unit bungker utk menyimpan BBM, Logistik, alat2 komunikasi cadangan, satelit, komputer cadangan, dan obat2an serta amunisi juga dng persenjataan, mulai merekrut dan menempatkan 4 orang penyampai/penerjemah sandi dng diawasi masing2 org dng masing2 seorang pengawas, 2400 panser tarantula, 30 skuadron UAV yg dipersenjatai, 5 skuadron pesawat pengintai yg dipersenjatai, 4 skuadron pesawat patroli yg dipersenjatai, pengadaan utk masing2 pleton 2-3 unit robot utk menjinakkan ranjau atau bom, 50.000 unit sepeda motor trail utk bantuan patroli darat, penambahan batalyon kostrad, marinir, dan pasukan penerjun AU, penambahan penempatan personill diperbatasan aceh, sumatera, kalimantan, papua, pulau roti, dan puao alor-kalabahi, serta atambua, NTT, NTB, Bagian selatan pulau Jawa, di Halmahera, Tahuna, Bitung, Mamuju, Palu, Kendari, Tanjung Selor, Malinau, Nunukan dan Kutai Barat Kalimantan Timur, Papua bagian Jayapura, Pulau Kaimana, Pulau Serui, Kabupaten Paniai, Kabupaten Wamena, Kabupaten Puncak Jaya, Merauke, dan Jayapura di Papua,
BalasHapus