Selasa, 16 Oktober 2012

KRI DEWARUCCI BERSIAP MERAPAT KEMBALI KE KOARMATIM

Kopral Dua Sarno, dari Departemen Bahari KRI Dewaruci, mengecat mimbar kapal saat kapal latih buatan galangan kapal Stulcken & Sohns, Hamburg, Jerman Barat, lego jangkar di Selat Madura, Jawa Timur, Selasa siang. (ANTARA News/Ade P Marboen)
Jihad-Defence-Indonesia - SURABAYA: KRI Dewaruci, kapal latih tiang tinggi TNI AL yang selesai mengelilingi dunia sejak 14 Januari lalu, bersiap merapat kembali ke pangkalannya, di Komando Armada Timur Indonesia TNI AL, Surabaya.

Setelah bertolak dari dermaga Komando Lintas Laut Militer TNI AL, Jakarta, empat hari lalu, kapal latih ini tengah lego jangkar di perairan Selat Madura. Pelayaran selepas Teluk Jakarta dilatari ketinggian gelombang hingga lima meter.

"Rencananya besok pagi siap disambut Wakil Kepala Staf TNI AL, Laksamana Madya TNI Marsetio, dan segenap unsur pimpinan kami di Surabaya," kata Komandan KRI Dewaruci, Letnan Kolonel Pelaut Haris Bima Bayuseto.

Untuk mempersiapkan kepulangan kapal latih berusia hampir 60 tahun itu, seluruh anak buah kapal membersihkan kapal, menyikat sebersih mungkin perlengkapan kapal terbuat dari metal dan kuningan, serta berbagai pembersihan lain kapal.

Menurut rencana, kapal layar lain TNI AL yang sama-sama pernah berkeliling dunia, KRI Arung Samudera II, yang dipimpin Mayor Pelaut M Dofir, akan mengiringi kepulangan KRI Dewaruci. KRI Arung Samudera II merupakan kapal layar kelas yacht yang pernah berkeliling dunia pada 1996 dari arah timur ke barat.

Kali ini, KRI Dewaruci membawa 69 kadet tingkat III Akademi TNI AL, terdiri dari 43 kadet korps pelaut, 10 korps elektronika, dan 16 korps teknik. Bersama ke-69 kadet ini, turut enam dosen dari Akademi TNI AL.

Mereka inilah yang ada di lambung kapal pendidikan itu dalam pelayaran KRI Dewaruci selama ini. Di dalam kapal, mereka tetap kuliah teori sebagaimana halnya di dalam kelas mengikuti kurikulum yang ditetapkan. 

"Di dalam KRI Dewaruci bisa langsung praktek; mirip dengan kuliah langsung di tempat sejatinya, jadi sangat berharga," kata salah satu dosen Akademi TNI AL, Letnan Kolonel Elektronika Lukman Yudho.

"Yang tidak kalah penting adalah pengalaman langsung berlayar, membentuk mental mereka semua," katanya.
Sumber : KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar