Selasa, 06 November 2012

RUSIA AKAN KIRIM PESAWAT ANTI-PEROMPAK KE DJIBOUTI

Jihad-Defence-Indonesia - Paris : Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Serdyukov mengatakan, Rabu (31/10) kemarin, Moskow berharap akan mengirim pesawat-pesawat pengintai ke sebuah pangkalan Prancis di Dibouti untuk melanjutkan upaya anti-perompakan di kawasan Tanduk Afrika.

Serdyukov menyampaikan pernyataan itu setelah pertemuan dengan Menteri Pertahanan Prancis Jean-Yves Le Drian di Paris, tempat mereka melakukan "pembicaraan mengenai penempatan pesawat-pesawat pengintai di pangkalan Prancis di Djibouti".

Serdyukov menambahkan, Prancis dan Rusia sudah melakukan patroli gabungan di Teluk Aden untuk memerangi pembajakan di laut. Kedua menteri juga menyatakan keinginan mereka untuk melanjutkan kerja sama dalam upaya anti-perompakan.

Djibouti menjadi pangkalan operasi sejumlah negara untuk menumpas perompak yang bermarkas di Somalia, termasuk pangkalan-pangkalan Prancis dan AS.

Pekan lalu, Biro Maritim Internasioal mengumumkan bahwa perompakan turun ke tingkat terendah sejak 2008 setelah angkatan laut internasional melakukan operasi untuk menangkal serangan bajak laut Somalia.


Namun, badan pengawas maritim itu menambahkan, perairan Somalia masih tetap sangat berbahaya.

Perompak yang beroperasi di lepas pantai Somalia meningkatkan serangan pembajakan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden meski angkatan laut asing digelar di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu sejak 2008.

Menurut Ecoterra International, organisasi yang mengawasi kegiatan maritim di kawasan itu, lebih dari 40 kapal asing dan lebih dari 500 pelaut hingga kini masih ditahan oleh perompak.

Kapal-kapal perang asing berhasil menggagalkan sejumlah pembajakan dan menangkap puluhan perompak, namun serangan masih terus berlangsung.

Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun 2008 saja.

Angka tidak resmi menunjukkan 2009 sebagai tahun paling banyak perompakan di Somalia, dengan lebih dari 200 serangan termasuk 68 pembajakan yang berhasil, dan uang tebusan diyakini melampaui 50 juta dolar.

Kelompok-kelompok bajak laut Somalia, yang beroperasi di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Asia dan Eropa, memperoleh uang tebusan jutaan dolar dari pembajakan kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden.

Patroli angkatan laut multinasional di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Eropa dengan Asia melalui Teluk Aden yang ramai tampaknya hanya membuat geng-geng perompak memperluas operasi serangan mereka semakin jauh ke Lautan India.

Dewan Keamanan PBB telah menyetujui operasi penyerbuan di wilayah perairan Somalia untuk memerangi perompakan, namun kapal-kapal perang yang berpatroli di daerah itu tidak berbuat banyak, menurut seorang menteri Puntland.

Pemerintah transisi lemah Somalia, yang saat ini menghadapi pemberontakan berdarah, tidak mampu menghentikan aksi perompak yang membajak kapal-kapal dan menuntut uang tebusan bagi pembebasan kapal-kapal itu dan awak mereka.

Perompak, yang bersenjatakan granat roket dan senapan otomatis, menggunakan kapal-kapal cepat untuk memburu sasaran mereka.

Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain perompakan, penculikan dan kekerasan mematikan juga melanda negara tersebut.
Sumber : KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar