Senin, 07 Januari 2013

ANTARA PAPUA, UKRAINA DAN WARGA ASING LAINNYA




Jihad-Defence-Indonesia - Papua : Indikasi keterlibatan pihak asing dalam upaya mendukung gerakan Papua merdeka semakin tampak. Seperti yang diberitakan pada beberapa media baik dalam negeri maupun luar negeri sekitar sebulan yang lalu, tepatnya pada peringatan HUT OPM 1 Desember 2012.

Aparat Kepolisian dari Polres Manokwari menahan seorang warga negara Ukraina saat mengikuti peringatan HUT OPM pada 1 Desember 2012 yang lalu. 

Warga negara asing bernama Artem Shapirenko (36 tahun) tersebut ditahan karena visa yang sudah kadaluwarsa pada Mei 2012. 

Artem dianggap overstay selama 4 bulan, menyalahgunakan visa dan tidak melaporkan keberadaannya kepada Polri selama satu kali 24 jam. Artem mengaku keberadaannya dalam peringatan HUT tersebut dalam rangka meliput kegiatan ibadah, namun ia tidak memiliki surat keterangan jurnalistik. Selain itu, ia mengaku tidak dapat berbahasa Inggris.



Sementara warga negara Australia bernama Gerard Michael Little (45 tahun) ditangkap di Bandara Internasional Brisbane pada 4 Desember 2012 ketika akan terbang ke Papua Nugini. Gerard ditangkap karena diduga akan menggelar latihan militer untuk mendukung gerakan Papua Merdeka. Menurut dakwaan di pengadilan Brisbane, Gerard dianggap sedang merencanakan untuk ‘terlibat dalam konflik melawan Pemerintah Indonesia’ di Papua. Permintaan Gerard untuk bebas dengan jaminan pun ditolak karena ia dianggap dapat melarikan diri. 

Gerard dikenakan dakwaan merencanakan memasuki negara asing serta berlatih untuk menyusup ke negara asing. Sementara berdasarkan Undang-Undang Australia, warga negara Australia dilarang terlibat dalam tindakan bermusuhan dengan negara lain. Polisi Federal Australia menduga Gerard ingin meninggalkan Australia untuk bekerja sebagai tentara bayaran di Papua dan telah mengikuti latihan sebagai persiapan, serta menggunakan Facebook untuk mendapat dukungan atas rencananya tersebut.

Meskipun kedua warga negara asing tersebut beradal dari negara yang berbeda yaitu Ukraina dan Australia. Namun terdapat kesamaan yang menghubungkan keduanya, yakni Gerad Michael Little pernah menjalani latihan militer di Ukraina, negara asal Artem Shapirenko.

Mengenai dugaan keterlibatan asing di Papua, Menkopolhukam Djoko Suyanto menilai memang ada keterlibatan asing dalam gerakan Papua Merdeka tersebut, seperti di Inggris, Amerika, Australia, Vanuatu dan sebagian negara-negara Eropa. Namun demikian, yang perlu dilakukan bukan hanya tindakan pengaman Papua dari pihak asing yang mengganggu dan berkepentingan negatif terhadap Papua, tetapi juga  bagaimana Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk membangun dan melakukan percepatan pembangunan di Papua.

Jika demikian, aparat keamanan di Papua juga perlu memastikan ada berapa banyak warga negara asing yang saat ini sudah berada di Papua?
Sumber : KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar