Jumat, 11 Januari 2013

KEMENHAN RI GENJOT PEMBELIAN ALUTSISTA


Menhan Purnomo Yusgiantoro

Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : Kemenhan berencana mempercepat belanja alutsista guna memenuhi memenuhi kebutuhan pokok minimum (MEF) militer. "Rencana strategis alutsista kami rampingkan dari tiga menjadi dua saja," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai memimpin rapat pimpinan Kemenhan bersama Mabes TNI, Rabu (8/1).

Rapat yang dihadiri pejabat teras Kemenhan dan Mabes TNI itu, membahas perampingan rencana strategi  pelaksanaan postur militer minimum. "Jika sebelumnya ada tiga renstra, kini dirampingkan jadi dua," kata Menteri Purnomo usai rapat. Dengan pengurangan jumlah renstra, target pengadaan minimum alat utama sistem senjata bisa dikebut lebih cepat sebelum 2024.

Kemenhan dan TNI sepakat bahwa sebagian rencana pengadaan bisa dipercepat dari rencana semula. "Setelah dilihat lagi, ternyata sangat mungkin dilaksanakan dalam dua renstra (rencana strategis) saja," ujar Purnomo.

Rencana strategis postur kekuatan militer sendiri awalnya akan berlangsung hingga 2024. Dengan percepatan ini, target pengadaan minimum persenjataan alutsista dapat terpenuhi lebih cepat. Namun, percepatan ini, kata Purnomo, perlu didukung dengan kerja keras Kemenhan dan TNI. Dibutuhkan kerja sama optimal dari semua pihak menjelang berakhirnya masa jabatan Kabinet Indonesia Bersatu II.

Belanja militer dalam rencana strategis 2010-2014 dianggarkan sekitar Rp 150 triliun. Untuk 2012, pagu anggaran alutsista mencapai Rp 72,54 triliun, namun hanya seperempatnya yang digunakan untuk belanja persenjataan, atau sekitar Rp 28 triliun.

Hadir dalam rapat pimpinan tersebut, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Madya Ida Bagus Putu Dunia, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya Marsetio, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin, Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan Sumaryoto, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsekal Madya Erris Herryanto.  

KSAD Absen dalam Rapim Kemenhan  


Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo absen dalam Rapim Kemenhan. Dalam rapat yang dipimpin Menhan Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Marsekal Agus Suhartono itu,  KSAD hanya diwakili oleh Asisten Pengamanan KSAD Mayjen Erwin Safitri.

KSAD disebutkan absen karena masih melakukan perjalanan dinas. "Masih kunjungan di Pulau Saumlaki, Nusa Tenggara Timur," ujar jubir KemenhN Brigjen Bambang Hartawan kepada, Rabu (8/1). Wakil Kepala Staf TNI AD Letjen Budiman juga tak bisa hadir mewakili Pramono. "Dia baru saja mendarat di Jakarta pagi ini," ujar Bambang.
Sumber :KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar