Jihad-Defence-Indonesia - KODAM IX/UDAYANA (3/1),- Kodim 1604/Kupang memberikan pendidikan Bela Negara kepada 200 Mahasiswa Baru di Politeknik Pertanian Negeri Kupang.
Dilihat dari kultur Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan agama, bergagai perbedaan tersebut sangat berpotensi terjadinya konflik horisontal. Untuk itu, serbagai kaum intelektual sepatutnya berperan aktif menjadi pemersatu Bangsa, di tengah-tengah Bangsa yang pluralistik ini. Demikian dikatakan Danramil 1604-01/Kota Kupang Kapten Inf Tanuri, saat memberikan pendidikan Bela Negara pada penutupan masa bimbingan (Mabim), dan pendidikan Bela Negara.
“Sebagai kaum intelektual, perlu memiliki persamaan persepsi dan jiwa Bela Negara, sehingga tidak terprovokasi dengan isu-isu yang sesungguhnya hanya menguntungkan kepentingan kolompok atau seseorang. Karena keutuhan Negara Kesatuan Repulik Indonesia, adalah tanggung jawab kita bersama. Kadang konflik itu terjadi hanya karena masalah sepele yang dimulai dari minum mabuk, dan hal-hal seperti ini perlu dihilangkan,” tegas Danramil 1604-01/Kota Kupang.
Salah satu hal yang perlu untuk diketahui adalah, Provinsi NTT sangat strategis untuk dijangkau baik melalui jalur darat, maupun jalur udara dari luar negeri. Hal ini tentunya membawa ancaman tersendiri bagi kedaulatan bangsa Indonesia, jika masyarakat Indonesia tidak memiliki jiwa nasionalisme yang memadai. “Mahasiswa adalah kader-kader penerus Bangsa, harus memiliki kecintaan anak negeri ini, karena NKRI direbut oleh para Pahlawan dengan pertumpahan darah dan juga mengorbankan jiwa raga serta harta. Jadi kita harus memiliki pemahaman bersama bahwa NKRI adalah harga mati,” ucap dia.
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar