Jihad-Defence-Indonesia - Ankara : Presiden Turki meminta dunia internasional untuk melihat masalah nuklir Iran dari kacamata Tehran sendiri.
Abdullah Gul mengatakan, "Kunci masalah nuklir Iran adalah perlucutan senjata Israel."
Surat kabar Turki, Today Zaman seperti dikutip Fars News, Jumat (4/1) melaporkan, Presiden Turki mendesak dilakukannya pendekatan komprehensif untuk mengakhiri konflik internasional terkait program nuklir Iran. Gul menegaskan, satu-satunya solusi yang mampu menyelesaikan masalah nuklir Iran adalah perlucutan senjata Israel.
Dalam wawancaranya dengan majalah Amerika Serikat, Foreign Policy, Gul mengaku, Turki tidak terima negara tetangganya memiliki sejumlah senjata dan negaranya tidak.
Ditambahkannya, Turki tidak menyepelekan masalah nuklir Iran. Kami, kata Gul, dengan alasan apapun tidak pernah menganggap remeh masalah ini.
Ia menekankan agar setiap solusi yang diajukan untuk menyelesaikan program nuklir Iran harus mempertimbangkan upaya pembersihan kawasan dari senjata atom, dan harus didasarkan pada pendekatan realistis dengan memperhatikan cara Iran dalam menangani ancaman-ancaman asing.
Selain itu, katanya, kemanan Israel juga harus dipertimbangkan.
"Kami ini realistis, dan apa yang kami butuhkan saat ini adalah solusi yang lebih komprehensif untuk menyelesaikan masalah," ungkap Gul.
Gul menambahkan, "Apa yang penting disini adalah, kita harus memelihara keamanan Israel di kawasan, dan ketika masalah ini sudah terealisasi, tahap selanjutnya, seluruh senjata yang ada di kawasan harus kita basmi. Pekerjaan ini hanya bisa dilaksanakan dengan cara-cara damai."
"Yang penting adalah, bayangkan anda berada di posisi Iran dan lihat bagaimana bangsa Iran menilai ancaman asing," tandasnya.
Menjawab pertanyaan, apa maksud solusi masalah nuklir Iran dengan melucuti senjata Israel, Gul mengatakan, "Kami melihat masalah seperti itu, karena langkah ini akan membantu kami menyelesaikan masalah mendasar Timur Tengah yang mempengaruhi seluruh penjuru dunia.
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar