Jihad-Defence-Indonesia - JERUSALEM : Pemerintah Israel memperingatkan Suriah untuk menghentikan pengiriman senjata ke kelompok-kelompok militan Islam.
Israel juga mengisyaratkan mempertimbangkan serangan udara lagi ke wilayah Suriah. Demikian laporan harian The New York Times, Kamis (16/5/2013).
"Israel bertekad untuk melanjutkan upaya pencegahan pengiriman senjata mematikan untuk Hezbollah. Pengiriman senjata seperti itu akan membahayakan dan mengganggu stabilitas kawasan," kata seorang pejabat Israel kepada harian terbitan Amerika itu.
"Jika Presiden Suriah Bashar al Assad bereaksi dengan menyerang Israel, atau mencoba menyerang Israel lewat kaki tangan terorisnya, dia membahayakan rezimnya karena Israel akan membalas," tambah pejabat itu.
Pejabat Israel ini menghubungi The New York Times pada Rabu (15/5/2013). Namun, dia tak ingin namanya disebut karena ingin melindungi kepentingan Pemerintah Israel.
Peringatan terbaru Israel untuk Suriah ini datang dua hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan tentang langkah-langkah yang bisa menimbulkan destabilisasi di Suriah.
Pernyataan Putin itu dibuat usai pembicaraannya dengan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu di Moskwa belum lama ini.
Dalam pembicaraan itu, Netanyahu diharapkan memperingatkan Putin soal pengiriman roket S-300 ke Suriah yang akan mempersulit serangan udara Israel terhadap rezim Assad.
Namun, dalam pernyataan publiknya, Netanyahu tidak memberikan indikasi apakah dia berhasil meyakinkan Putin untuk menunda pengiriman senjata ke Suriah.
Netanyahu juga tidak menyampaikan apakah dia dan Putin mencapai sebuah kesepakatan terkait Suriah.
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar