Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : Waktu mulai bekerja di Institut Konstruksi Ringan atau “Lehrstuhl und Institut für Leichtbau” pada Rheinisch Westfählische Technische Hochschule (RWTH) – Aachen, saya ditugaskan untuk mempelajari pengembangan kapal selam laut dalam, berarti kapal selam yang mampu menyelam lebih dari 300 meter di bawah permukaan laut.
Setelah mempelajari konstruksi kapal selam, ternyata semuanya berbentuk “silinder” dengan penguat yang berbentuk silinder pula. Berbeda dengan balon udara yang dapat pecah jikalau tekanan balon ditingkatkan karena tegangan kulit balon naik pula, maka pada kapal selam peningkatan tekanan air di luar kapal selam akan berakibat “runtuhnya” atau “kolepsnya” kapal selam.
Karena tekanan dari luar silinder,mengakibatkan tegangan pada kulit silinder menjadi dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan pada bola, maka rekayasa ruang kapal selam dengan memanfaatkan beberapa bola yang saling berhubungan dan berbentuk “ulat bulu” dalam bahasa Jerman saya beri nama “Kugel-Raupe”, dapat menyelam dua kali lebih dalam , dibandingkan dengan kapal selam konvensional yang berbentuk silinder .
Dalam 18 bulan saya mengembangkan dasar perhitungan untuk merekayasa kapal selam “Kugel-Raupe”. Pada tahap rekayasa rinci , atas permintaan penyandang dana proyek ini, Departemen Pertahanan Jerman, saya harus serahkan semua catatan kepada orang Jerman.
Sumber Bacaan : Habibie & Ainun,hal.32
Via KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar