Kamis, 20 Desember 2012
PRESIDEN RI-SBY : KALAU NEGARA MEMANGGIL, PULANGLAH, SEPERTI HABIBIE
Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan keputusan kepada tiap-tiap individu anak bangsa apakah ingin berkarya di dalam atau luar negeri. Itu merupakan pilihan bebas. Namun jika negara memanggil, sebaiknya pulanglah.
"Silakan kalau mau tetap berada di luar negeri, selama itu memberi kebaikan bagi pribadi dan negera. Kembali ke negera itu juga bagus," kata Presiden pada bagian lain sambutannya saat sarapan bersama peserta Simposium Perhimpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPI) Sedunia 2012, di Kedubes RI di New Delhi, India, Kamis (20/12) pagi.
Jika nanti negara memanggil dan ada peluang bekerja di dalam negeri atau agenda proyek yang membutuhkan keahlian khusus dari anak bangsa yang berada di luar negeri, maka kembalilah ke Indonesia. "Barangkali pahalanya akan tinggi kalau bisa kembali ke tanah air dan menjalankan tugas itu," ujar Presiden SBY.
SBY memberi contoh apa yang dilakukan Presiden ketiga RI BJ Habibie. Dalam film Habibie & Ainun yang ditonton SBY dan Ibu Ani beberapa waktu lalu, ada satu scene yang menceritakan Habibie memutuskan kembali ke Indonesia dari Jerman. "Itu juga menarik, karena artinya ada opportunity, peluang. Negara memanggil, maka Habibie muda, sang jenius, kembali ke tanah air dan mengembangkan industri pertahanan di tanah air," SBY menuturkan.
Saat ini industri dalam negeri terus berkembang, Presiden berharap pemuda pemudi Indonesia yang berkaya di luar negeri untuk tidak khawatir tidak mendapatkan peluang di tanah air. "Timbalah ilmu pengetahuan dan wawasan sebanyak-banyaknya," Presiden berpesan. "Jangan bersaing dengan teman-teman di dalam negeri, itu mitra semua. Bersaingnya dengan luar negeri," SBY mengingatkan.
Pada bagian akhir sambutannya, Presiden SBY menjelaskan hasil kunjungan kerjanya di Malaysia sebelum ke India. Menurut Presiden, ada banyak kemajuan dalam hubungan Indonesia-Malaysia. Ada banyak pesan disampaikan kepada PM Malaysia, diantaranya terkait tenaga kerja. "Sudah bagus penanganannya, namun masih banyak kasus. Saya senang karena Community Learning Center sudah banyak didirikan," kata SBY.
Atas permohonan melalui surat pribadi Presiden dan kerja keras pemerintah Indonesia, saat ini sudah banyak WNI mendapatkan keringanan atau penurunan hukuman.
"Hubungan Indonesia dan Malaysia penuh dengan dinamika, tetapi tetap itu sahabat, mitra, saudara kita. Jangan sampai isu yang kecil mengganggu yang besar, meskipun tidak boleh diremehkan," Presiden SBY menandaskan.
Sumber : KLIK DISINI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar