Meutya Hafid |
"Sebuah penghargaan tidak boleh membuat kita lupa untuk menyelesaikan, mendiskusikan, membuat kesepakatan dalam hal-hal yang substansial dan menjadi pokok masalah, semisal, ketenagakerjaan, budaya," kata anggota Komisi I DPR RI, Meutya Hafid kepada ANTARA News, Jakarta, Kamis.
Ia menilai, pemerintah harus bisa membedakan antara penghargaan dan usaha peningkatan hubungan kedua negara.
"Penghargaan ya penghargaan, hubungan ya hubungan. Kalau memang bisa memperbaiki, dari dulu kita saling beri penghargaan saja tapi hubungan bilateral kan jauh lebih kompleks dari sekedar pernghargaan. Walau mungkin bisa sedikit mencairkan ketegangan," kata anggota DPR RI dari Fraksi Golkar itu.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa Doctor of Philosophy in Leadership of Peace) yang dianugerahkan oleh Universitas Utara Malaysia.
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar