Jihad-Defence-Indonesia - KOSTRAD : Prajurit Satu Awang Apri Listianto, anggota Sintel Divisi Infanteri 1 Kostrad Cilodong, Jawa Barat, mengaku mengandalkan insting saat menyelamatkan AM, gadis berusia 18 tahun yang nyaris jadi korban perkosaan Sopir Taksi di Depok, Rabu (26/12).
Ditemui di Markas Komando Divif 1 Kostrad Cilodong, Depok, Pratu Awang yang lahir di Solo, Jawa Tengah, mengaku, aksi penyelamatannya itu terjadi karena kecurigaan dan kejanggalan yang dirasakan saat melihat Taksi yang terparkir dalam keadaan melintang di depan Ruko kosong, di Jalan Raya Bogor, sekitar pukul 00.30 WIB.
Saat mendekati Taksi, ada seorang wanita yang sedang menangis. Pratu Awang kemudian menolong dan mengeluarkan korban. Pada saat bersamaan, sopir justru berusaha menabrak dan langsung melarikan diri.
"Lalu Pratu awang tanya adik kenapa? Tenang, saya anggota TNI, adik aman dengan saya. Lalu dia bilang, kalau dirinya diculik dan jadi korban perampokan. Sopirnya kabur entah kemana," kata si Gadis.
Menurut pratu Awang, pelaku memiliki ciri-ciri berkulit hitam, badan kurus, dan rambut agak botak. Berdasarkan identitasnya, pelaku diketahui bernama Deni.
"Saya bilang ke korban. Barang kamu apa saja yang hilang. Dia bilang uang dan Hp. Dia juga bilang sempat akan dibunuh dan diperkosa. Pelaku juga minta uang tebusan sebesar Rp. 1 milliar," katanya, didampingi Asisten Intelejen Divif 1 Kostrad Cilodong, Kolonel Asep Jauhari.
Pratu Awang kemudian meminta korban untuk menghubungi orangtuanya dengan telepon genggam miliknya. Anis diminta menyampaikan kepada orangtuanya agar tidak percaya bila ada orang yang meminta uang tebusan.
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar