Senin, 10 Desember 2012
TNI-AL BUKA KESEMPATAN WANITA JADI KADET
Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) akan membuka kesempatan bagi perempuan untuk masuk sebagai kadet Akademi Angkatan Laut (AAL).
Selama ini semua akademi TNI (Akmil, AAL, AAU) hanya diperuntukkan bagi pria. Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno mengatakan, kesempatan bagi wanita menjadi kadet (sebutan bagi siswa) AAL akan dibuka mulai 2013. ”Untuk kadet, tahun depan kita menerima perempuan yang akan kita masukkan ke Korps Suplai dan Elektro,” ungkap Soeparno dalam pengarahan Apel Komandan Satuan 2012 di Jakarta kemarin.
Selama ini, ujarnya, AAL sebagai sekolah yang melahirkan para perwira calon pemimpin TNI AL hanya menerima siswa pria.Kesetaraan gender dalam rekrutmen di akademi TNI ini (Akademi Militer/Akmil, AAL, maupun Akademi Angkatan Udara/AAU) memang menjadi salah satu perhatian sejumlah kalangan, termasuk Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PP dan PA).
Menteri PP dan PA Linda Amalia Sari Gumelar mengatakan, sejauh ini baru Akademi Kepolisian (Akpol) yang bersedia merekrut taruna wanita. ”Kita berharap Akmil kedepan punya strategi agar perempuan bisa masuk,” ungkap Linda seusai menandatangani nota kesepahaman tentang Pengarusutamaan Gender dan Perlindungan Anak dalam Pembangunan Pertahanan antara Kemhan dan Kementrian PP dan PA beberapa waktu lalu.
Linda berharap, rekrutmen wanita untuk masuk sebagai anggota TNI harus diperluas. Namun, Linda berpesan agar perempuan juga harus siap dengan tugas sebagai anggota TNI. Inti dari nota kesepahaman itu tidak lain untuk mendorong Kemhan melaksanakan Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG). ”Kami berharap MoU ini menjadi dasar sekaligus starting point di lingkungan Kemhan agar mulai 2013 nanti mengakomodasi kepentingan laki-laki dan perempuan dalam semua aspek pembangunan pertahanan,” tuturnya.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan akan melihat kemungkinan apakah Akademi Militer memungkinkan untuk merekrut perempuan.” Tentunya, masukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan tetap kita pertimbangkan,” ucapnya.
Sumber : KLIK DISINI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar