Dari semalam, sebanyak 50 polisi berjaga di depan Kedutaan Besar Myanmar.
Berdasarkan informasi itu, Duta Besar Myanmar untuk Indonesia, U Nyan Lyn, lalu langsung meminta pengamanan dari pihak kepolisian. Sebanyak 50 petugas polisi akhirnya mulai berjaga di depan gedung kedutaan besar yang berlokasi di Jalan K.H Agus Salim sejak semalam.
Informasi ini disampaikan oleh Sekretaris Duta Besar Myanmar untuk Indonesia, Deddy R. Guritno yang dihubungi VIVAnews melalui telepon, Jumat 4 Mei 2013. "Pak Dubes sudah menyerahkan pengamanan kedutaan kepada pihak polisi sejak kemarin," ujar Deddy kepada VIVAnews.
Deddy menduga aksi ancaman bom ini terkait dengan konflik suku Rohingya yang sedang marak diberitakan. Kendati isu tersebut sudah cukup lama menjadi sorotan publik, namun Deddy menyebut baru kali gedung kedutaan benar-benar mendapat ancaman bom.
"Sebelumnya mereka hanya berdemonstrasi saja di depan gedung kedutaan," kata Deddy.
Deddy dan seluruh staf kedutaan mengaku cemas terhadap ancaman itu sambil berharap teror itu tidak akan pernah terjadi. "Untung saja polisi bertindak cepat dan berhasil mengamankan pelaku," kata Deddy lega.
Seperti diberitakan sebelumnya, tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror menggerebek sebuah rumah kontrakan pada Kamis malam yang diduga sebagai markas terduga teroris di Jalan Bangka, Jakarta Selatan. Kasus ini merupakan pengembangan dari penangkapan dua teroris di Bendungan Hilir, Jakarta Selatan di hari yang sama.
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, penangkapan pertama berlangsung pukul 21.30 WIB. Dari hasil penyelidikan polisi berhasil mendapati lokasi lain yang terletak di Pela Mampang dan digunakan sebagai gudang logistik dan amonisi para teroris.
Dari lokasi penangkapan di Benhil, polisi berhasil menemukan lima buah bom pipa yang sudah siap diledakkan. Berdasarkan pengakuan tersangka, bom itu akan diledakkan di depan Kedutaan Besar Myanmar.
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar