Minggu, 05 Februari 2012

Angaran TNI di Tahun 2012 Meningkat

JAKARTA– Penambahan anggaran yang diterima TNI Angkatan
Udara pada 2012 akan difokuskan untuk pengadaan dan
peningkatan kemampuan alat utama sistem senjata (alutsista)
sesuai program kekuatan pokok minimum (MEF).
Angkatan Udara
Tahun ini TNI AU yang mendapat dana total sekitar Rp8,010
triliun akan mendapat tambahan beberapa pesawat tempur,
angkut, maupun pesawat tanpa awak. Kepala Staf Angkatan Udara
(KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan, dalam rapat
pimpinan TNIAngkatan Udara telah ditetapkan beberapa sasaran
untuk 2012, di antaranya percepatan pengadaan alutsista dan
peningkatan kesiapan pesawat.
“Untuk peningkatan kemampuan, kebutuhan jam terbang pesawat
2012 adalah 60.061 jam dan 18 jam per hari untuk radar,”katanya
kemarin. Sejauh ini ada beberapa program pengadaan pesawat
yang sudah mulai berjalan dan tinggal menunggu kedatangan.
Diantaranya 16pesawattempur ringan Super Tucano dari Brasil, 6
pesawat tempur Sukhoi asal Rusia, 24 unit F16 Fighting Falcon
hibah dari Amerika Serikat, dan 4 pesawat angkut Hercules hibah
dari Australia.
TNI Angkatan Udara juga membeli pesawat tempur latih dari
Korea Selatan yakni T-50 Golden Eagle serta program bersama
pembuatan pesawat tempur antiradar KFX/ IFX. Pesawat- pesawat
itu akan tiba di Indonesia secara bertahap dimulai pada tahun ini
hingga 2024. Terkait pesawat Hercules hibah dari Australia,KSAU
menuturkan, pihaknya sudah melakukan pengecekan ke Australia
dan diketahui kondisinya masih baik.
“Ini hibah murni yang sudah disetujui Australia dan Amerika
Serikat selaku produsen,”sebut dia. Tahun ini juga akan
diluncurkan skuadron UAV atau pesawat tanpa awak di Lanud
Supadio, Kalimantan Barat. Penempatan skuadron UAV itu
melengkapi skuadron pesawat tempur Hawk 100/200 di sana.
Untuk memperluas jangkauan radar di Indonesia timur, akan
dibentuk Satuan Radar 246 di Timika. Radar ini akan saling
overlapping dengan jangkauan dua radar yang diresmikan
November tahun lalu,yakni Satrad 245 Saumlaki di Kabupaten
Maluku Tenggara Barat dan Satrad 241 Buraen di Kupang.
KSAU menegaskan, setiap instansi yang terkait dengan program
pembangunan kekuatan dan kemampuan TNI AU harus betulbetul
merencanakan dan melaksanakan program sesuai prosedur dan
tataran kewenangannya. Dengan demikian,program yang
dilaksanakan akan berjalan lancar dan tidak menjadi
permasalahan.“
Anggaran yang diberikan oleh negara kepada TNI AU berasal dari
rakyat dan diawasi oleh rakyat sehingga harus
mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan dengan anggaran
tersebut,”pesannya. Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus
Hasanuddin menuturkan, jangkauan radar sekarang ini belum
mampu mencakup seluruh wilayah Indonesia sehingga hal ini
masih harus terus ditingkatkan. Sejauh ini baru sekitar 2/3
wilayah yang mampu di-cover radar.
Angkatan Darat
TNI Angkatan Darat yang total mendapat anggaran sekitar
Rp30,297 triliun pada 2012 berencana untuk menambah sejumlah
alutsista sesuai kebutuhan.“ Kami mem-breakdown apa saja yang
dibutuhkan dan hasilnya kita ingin membeli main battle tank
(MBT),MLRS , rudal antipesawat,maupun meriam,” kata Kepala
Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.
Angkatan Laut
TNI Angkatan Laut yang mendapat alokasi sekitar Rp9,024 triliun
juga menambah sederet kapal perang, kapal angkut, maupun
helikopter. “Kita sudah memesan Kapal Cepat Rudal 60 meter,
kapal tanker, juga helikopter Nbell. Kita sudah mulai persiapan
untuk produksi kapal selam,” ungkap Kepala Staf Angkatan Laut
(KSAL) LaksamanaTNI Soeparno.
(Seputar Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar