SURABAYA-(IDB) :Hari ini genap 52 tahun Korps Hiu Kencana berdiri, untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Hiu Kencana ke 52 ini Satuan Kapal Selam Koarmatim (Satsel Koarmatim) menggelar upacara militer yang di gelar di dermaga Madura, Koarmatim, Ujung, Surabaya. Senin (12/9). Dengan Inspektur Upacara (Irup) Komandan Gugus Tempur Laut Wilayah Timur (Dan Guspurlatim) Laksamana Pertama TNI Sulaeman Banjarnahor SE, Msc.
Upacara yang diikuti oleh 8 peleton pasukan itu terdiri dari 1 peleton pasukan Perwira gabungan, 2 peleton pasukan Satsel, 1 peleton pasukan dari Dislambair, 1 peleton pasukan dari Satfibarmatim,1 peleton pasukan dari para Intai Amphibi, Korsik dan 1 peleton Perwira Deputasi serta sesepuh keluarga Hiu Kencana.
Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Ade Supandi, SE. dalam amanatnya yang dibacakan oleh Irup antara lain mengatakan peringatan HUT Hiu Kencana Satuan kapal selam pada hakekatnya memiliki tiga makna penting yaitu sebagai perwujudan rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas izinya hingga hari ini Hiu Kencana Satuan Kapal Selam telah mencapai 52 tahun masa pengabdiannya, sebagai upaya pelestarian sejarah dan pewarisan nilai-nilai luhur dari perjuangan Hiu Kencana Satuan Kapal Selamyang telah mampu mengemban tugas-tugas secara membanggakan dan yang terakhir adalah sebagai makna evaluative, yaitu sebagai momentum introspeksi di masa lalu, guna memperoleh perbaikan dan penyempurnaan agar pelaksanaan tugas di masa mendatang dapat dilaksanakan lebih optimal.
Menurut Pangarmatim cikal bakal berdirinya Satuan Kapal Selam Republik Indonesia bermula dari diterimanya dua buah kapal selam kelas Whiskey pada tanggal 12 September 1959 hingga pada puncak perkembanganya pada tahun 1962 Satuan Kapal Selam pernah memiliki 12 kapal selam kelas Whiskey, 2 kapal tender, 2 kapal pungut torpedo yang tergabung dalam jajaran Komando Jenis Kapal Selam (Konjenkasel). Pada saat itu, Satuan Kapal Selam TNI AL menjadi kekuatan yang cukup disegani di Asia Tenggara.
Masih menurut Pangarmatim dalam kurun waktu 52 tahun pengabdianya, Satuan Kapal Selam telah mampu membentuk dirinya menjadi kekuatan Armada RI yang terpadu dalam SSAT. Ketangguhan tersebut telah dicapai melalui berbagai pengalaman penugasan-penugasan operasi diantaranya pembebasan Irian Barat, melaksanakan Operasi Gugus Tugas X dengan AL Pakistan sehingga berhasil meletakan dasar-dasar persaudaraan yang erat antara rakyat Pakistan dan Indonesia, melaksanakan Operasi Halilintar untuk menumpas penyelundupan di Selat Malaka, serta mengamankan arus pengungsi dari Vietnam ke Indonesia melalui laut Cina selatan. Semua pengabdian ini telah memberikan andil bagi terbentuknya Satuan Kapal Selam yang patut kita banggakan.
Lebih jauh Pangarmatim menegaskan sejak 22 tahun yang lalu Satuan Kapal Selam telah melakukan alih teknologi dengan digantikannya kapal selam jenis Whiskey dengan yang lebih modern yaitu kelas U-209/1300 buatan Jerman Barat yaitu KRI Cakra -401 dan KRI Nanggala -402.
Namun dua kapal selam ini belum cukup memenuhi pembangunan kekuatan TNI AL menuju Minimum Essential Force (MEF) pemimpin TNI AL telah berusaha menambah jumlah unsur kapal selam agar dapat mencapai jumlah yang diharapkan, dalam kurun waktu dekat ini, kekuatan kapal selam akan bertambah dengan pengadaan beberapa kapal selam baru, dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan dan kekuatan serta efek penangkalan terhadap Negara-negara di kawasan regional. Tegas Pangarmatim.
Sumber: Koarmatim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar