Senin, 06 Februari 2012

Indonesia undang PM Kanada peringati hubungan diplomatik


Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty M. Natalegawa (FOTO ANTARA)





Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengundang Perdana Menteri Kanada, Stepen Harper, untuk datang ke Indonesia dalam rangka peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Kanada.

"Saya membawa pesan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengundang Perdana Menteri Kanada untuk datang ke Indonesia pada peringatan 60 tahun hubungan diplomatik kedua negara," ujar Marty dalam peringatan ke 60 hubungan diplomatik kedua negara, di Jakarta, Rabu.

Marty mengatakan Indonesia akan terus meningkatkan hubungan baik kedua negara yang sudah terjalin sejak lama.

Selama 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Kanada, lanjut Marty, telah mengalami kemajuan penting dan signifikan baik dalam bidang pendidikan, budaya, politik dan ekonomi.

Kanada pun, lanjut Marty, juga sering bekerja sama di berbagai forum internasional seperti G20, ASEAN maupun forum dialog lainnya.

"Ke depan, kami akan terus meningkatkan hubungan kedua negara," tambah Marty.

Persentase perdagangan Indonesia-Kanada, lanjut Marty, saat ini mencapai 65 persen. Berbagai perusahaan asal Kanada yang berada di Indonesia tidak hanya sekedar investasi tetapi juga membangun masyarakat sekitar.

Sementara itu, Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Mackenzie Clungston, mengatakan 60 tahun merupakan waktu yang lama untuk sebuah hubungan.

"Banyak aktivitas yang dilakukan kedua negara secara bersama. Kami berharap hubungan ini akan semakin kuat di segala bidang," kata Mackenzie.

Indonesia bagi Kanada, kata Mackenzie, merupakan pasar terbesar dan mereka akan meningkatkan nilai ekspor.

"Kanada juga memberi bantuan senilai 220 juta dolar Amerika Serikat ketika terjadi tsunami di Aceh pada 2004," tambah Mackenzie.

Dalam waktu dekat, Kanada juga mempunyai proyek ekonomi berkelanjutan di Makassar, Sulawesi Selatan.

Pada acara peringatan tersebut, juga dilakukan peluncuran logo peringatan hubungan diplomatik kedua negara.


Sumber : antaranews,com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar