JAKARTA-(IDB) : Dua matra di kesatuan TNI, masing-masing Angkatan Laut dan Angkatan Udara tidak mau kalah dalam menyiapkan daftar belanja alat utama sistem senjata (alutsista) untuk memperkuat yang telah ada.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno menyebutkan, kebutuhan TNI AL terbagi dalam empat jenis yaitu kapal, pesawat, pangkalan dan marinir. “Untuk kapal, TNI AL akan melakukan pengadaan kapal atas air, kapal selam, kapal cepat ringan, dan kapal latih sebagai pengganti KRI Dewa Ruci,” jelas KSAL usai menghadiri rapat pimpinan TNI, Rabu (18/1).
Untuk pesawat, TNI AL akan mengadakan pesawat patroli maritim, pesawat anti kapal selam, dan heli angkut. Sedangkan dalam rangka penguatan pangkalan, TNI AL akan melakukan pembentukan Komando Wilayah Laut RI (Kowila), penambahan armada dari dua menjadi tiga armada, serta peningkatan Pos TNI AL (Posal) menjadi Landasan TNI AL. “Posal kelas C menjadi kelas B, Posal B menjadi A, dan Posal A menjadi Lanal,” ungkap KSAL.
Tak kalah penting, TNI AL melakukan penguatan Marinir dengan melakukan penambahan satu divisi Marinir, tank ampibi BMP 3 F, Amunisi, Roket serta Meriam. “Semuanya kita tingkatkan secara paralel,” tambahnya.
Tak ketinggalan TNI AU juga melakukan penguatan alutsistanya yang terbagi dalam empat pokok. Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat menguraikan, untuk alutsista yang bersifat counter air, TNI AU menyiapkan penambahan enam pesawat Sukhoi sehingga memiliki 16 unit.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno menyebutkan, kebutuhan TNI AL terbagi dalam empat jenis yaitu kapal, pesawat, pangkalan dan marinir. “Untuk kapal, TNI AL akan melakukan pengadaan kapal atas air, kapal selam, kapal cepat ringan, dan kapal latih sebagai pengganti KRI Dewa Ruci,” jelas KSAL usai menghadiri rapat pimpinan TNI, Rabu (18/1).
Untuk pesawat, TNI AL akan mengadakan pesawat patroli maritim, pesawat anti kapal selam, dan heli angkut. Sedangkan dalam rangka penguatan pangkalan, TNI AL akan melakukan pembentukan Komando Wilayah Laut RI (Kowila), penambahan armada dari dua menjadi tiga armada, serta peningkatan Pos TNI AL (Posal) menjadi Landasan TNI AL. “Posal kelas C menjadi kelas B, Posal B menjadi A, dan Posal A menjadi Lanal,” ungkap KSAL.
Tak kalah penting, TNI AL melakukan penguatan Marinir dengan melakukan penambahan satu divisi Marinir, tank ampibi BMP 3 F, Amunisi, Roket serta Meriam. “Semuanya kita tingkatkan secara paralel,” tambahnya.
Tak ketinggalan TNI AU juga melakukan penguatan alutsistanya yang terbagi dalam empat pokok. Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat menguraikan, untuk alutsista yang bersifat counter air, TNI AU menyiapkan penambahan enam pesawat Sukhoi sehingga memiliki 16 unit.
Pesawat tempur F-16 yang dihibahkan Pemerintah Amerika Serikat sebanyak 30 unit turut memperkuat TNI AU. Untuk keperluan Air Strike, TNI AU akan mendapatkan pesawat T-50 dari Korea Selatan Sebanyak 16 unit. Ada juga Super Tucano buatan Brasil yang akan menggantikan pesawat OV-10. “Sedangkan untuk air mobility kami akan menambah sembilan Hercules tipe H. Empat dilakukan melalui hibah dan lima lainnya akan membeli dari negara lain,” jelas KSAU.
Selain itu, TNI AU juga akan mengadakan sembilan pesawat C-295 buatan PT Dirgantara Indonesia dan Airbus Military yang mampu mengangkut hingga sembilan ton.
“Untuk Air SAR, kami akan melakukan up-grade tiga Boeing 737, CN-235 untuk patroli maritim, serta akan membeli pesawat helikopter Cougart EC 275, mudah-mudahan bisa dapatkan 8-9 unit dengan dana yang ada,” imbuhnya. Selain itu, TNI AU juga akan membeli pesawat latih dan pesawat aerobatic serta rudal untuk pertahanan udara.
Selain itu, TNI AU juga akan mengadakan sembilan pesawat C-295 buatan PT Dirgantara Indonesia dan Airbus Military yang mampu mengangkut hingga sembilan ton.
“Untuk Air SAR, kami akan melakukan up-grade tiga Boeing 737, CN-235 untuk patroli maritim, serta akan membeli pesawat helikopter Cougart EC 275, mudah-mudahan bisa dapatkan 8-9 unit dengan dana yang ada,” imbuhnya. Selain itu, TNI AU juga akan membeli pesawat latih dan pesawat aerobatic serta rudal untuk pertahanan udara.
Sumber : Jurnas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar