Bashar Al Assad (REUTERS.com)
Perserikatan Bangsa Bangsa (ANTARA News) - Draf resolusi PBB menyangkut Suriah yang diketahui AFP Selasa meminta rezim segera menghentikan kekerasan terhadap pemrotes dan bagi Presiden Bashar al-Assad supaya menyerahkan kekuasaan pada deputinya.
Teks tersebut juga menekankan tidak akan ada intervensi militer asing dalam konflik tersebut yang Perserikatan Bangsa Bangsa katakan telah menewaskan lebih dari 5.400 orang dalam 10 bulan belakangan.
Resolusi tersebut meminta "pemerintah Suriah segera menghentikan semua pelanggaran hak asasi manusia dan serangan terhadap mereka yang menggunakan hak kemerdekaan berekspresi, berkumpul dan berkelompok secara damai".
Resolusi tersebut meminta Assad supaya mendelegasikan "kekuasaan penuh kepada deputinya" dan kemudian membentuk pemerintah persatuan nasional menuju "pemilu transparan dan bebas di bawah pengawasan Arab dan internasional".
Teks tersebut menekankan tidak memaksa negara "untuk memilih penggunaan kekuatan, atau ancaman kekuatan", yang kata seorang diplomat merupakan pernyataan yang ditujukan untuk menjawab kekhawatiran Rusia dan China.
Rusia, anggota Dewan Keamanan PBB yang memegang hak veto, telah menjengkelkan Barat dengan bersikeras tidak akan mendukung resolusi yang meminta Assad supaya lengser.
China dan Rusia menggunakan hak veto mereka sebagai anggota permanen Dewan untuk memblokir sebuah resolusi menyangkut Suriah sebelumnya.
Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Ketua Liga Arab dan para menteri luar negeri dari Inggris dan Prancis bertemu di New York Selasa untuk mendorong resolusi PBB dan membujuk Rusia agar menggugurkan penentangannya
Sumber : antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar