Barometerpost. com. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 27 Desember 2011 telah mengeluarkan Keppres Nomor 35, tentang percepatan pemenuhan kekuatan pokok minimal alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI sampai dengan 2014 dengan alokasi anggaran sebesar Rp57 triliun.
Keppres itu memuat daftar kebutuhan, meliputi jenis/spesifikasi teknis serta jumlah pengadaan barang dan jasa, harga setiap unit pengadaan barang dan jasa, produsen barang dan jasa, alih teknologi untuk kepentingan pengembangan industri pertahanan dalam negeri, sifat pengadaan barang dan jasa, dan rencana pengadaan serta perkiraan kebutuhan anggaran setiap tahun. Pemenuhan kebutuhan alutsista TNI dilakukan dengan mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, dan dilaksanakan dalam rangka revitalisasi industri pertahanan dalam negeri.
Mantan Panglima TNI, Jend. TNI (Purn) Wiranto, mengatakan, memang sangat penting untuk memodernisasi alutsista TNI. Menurutnya persenjataan yang canggih dan modern bisa meningkatkan citra dan kedaulatan bangsa di mata internasional. "Kekuatan TNI yang menyangkut alutsista itu harus kuat dan modern, sebagai suatu kekuatan bargaining position agar tidak mudah digertak dan disepelekan negara lain," tegasnya usai silaturahmi tokoh bangsa, Kamis (19/1/2012),di Jakarta.
Wiranto yang juga Ketua Umum Partai Hanura ini mengingatkan, pemenuhan kebutuhan persenjataan tersebut harus dilihat dari berbagai sisi. Termasuk utilitas atau keperluan apakah itu dibutuhkan oleh TNI atau tidak.
Wiranto yang juga Ketua Umum Partai Hanura ini mengingatkan, pemenuhan kebutuhan persenjataan tersebut harus dilihat dari berbagai sisi. Termasuk utilitas atau keperluan apakah itu dibutuhkan oleh TNI atau tidak.
Senada dengan Jend. TNI (Purn) Wiranto, Wakil Ketua Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menegaskan, DPR pasti menyetujui TNI dilengkapi alutsista yang canggih. “Namun dengan catatan harus cocok dengan doktrin pertahanan dan karakter geografis atau medan di Indonesia,” ujarnya.
TNI Angkatan Udara sendiri berencana untuk memodernisasi alutsista besar-besaran pada 2012, dengan membeli 6 pesawat jet tempur Sukhoi jenis SU-30MK2. Demikian diungkapkan oleh Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Imam Sufaat, saat jumpa pers di Kementerian Pertahanan, Senin (16/1/2012).
“Tahun ini akan datang 2 Sukhoi, selanjutnya tahun 2013 dua pesawat, dan tahun 2014 dua pesawat lagi. Dengan demikian kita bisa bentuk 1 skuadron jet tempur Sukhoi untuk amankan wilayah udara kita," kata KSAU Marsekal TNI Imam Sufaat.
Selain itu, TNI AU juga akan membeli pesawat F-16 Falcon dan helikopter Cougar 735 masuk dalam rancangan belanja alutsista TNI AU, tahun ini. "Selain itu akan ada pembelian persenjataan anti pesawat udara, dan akan ada 4 unit pesawat Hercules dari Australia," tambahnya.
Sumber :barometerpost.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar