Rabu, 27 Maret 2013

F-16 TNI-AU UJI COBA RUDAL AGM-65G MAVERICK


Jihad-Defence-Indonesia - Situbondo : TNI Angkatan Udara (AU) menguji coba persenjataan canggihnya di pusat latihan tempur Karang Tekok, Situbondo, Rabu (27/3/2013). Salah satunya dengan menembakkan rudal Maverick dari pesawat tempur F-16.

Penembakan Rudal Maverick yang dapat menembus bungker itu dilakukan dalam sebuah operasi udara TNI-AU untuk menghancurkan kekuatan lawan, sebelum melakukan infasi atau penyerbuan.

"Yang kita laksanakan ini latihan Sikatan Daya tahun 2013. Dalam latihan ini kita mengasumsikan lima operasi TNI-AU. Di antaranya operasi serangan udara strategis, dimana kita akan menghancurkan sentral ografiti lawan," kata Masda Agus Supriatna di lokasi titik tinjau (T-12) Pusat Latihan Tempur Karang Tekok Situbondo.

Panglima Komadno Operasi II TNI-AU itu menambahkan, jika operasi pertama itu gagal maka akan dilanjutkan dengan operasi lawan udara ofensif. Sasarannya dengan menghancurkan pesawat-pesawat tempur atau apa saja yang dapat mengancam negara Republik Indonesia (RI). Berikutnya baru dilaksanakan operasi pertahanan udara.

"Dalam latihan ini kita akan menghancurkan target yang sudah ditentukan, sesuai dengan kemampuan pesawat yang kita miliki. Alutsista yang kita gunakan ada pesawat F-16 sebagai main bodys atau striker dan akan dikawal oleh skipper pesawat F-5. Daya hancurnya akan dilakukan oleh pesawat-pesawat Sukhoi, Maverick juga akan kita laksanakan dengan menggunakan pesawat F-16," sambung Masda Agus.

Operasi Sikatan Daya adalah operasi serangan udara yang bertujuan untuk menghancurkan pusat kekuatan lawan (OSUS) yang berdampak strategis bagi jalannya peperangan. Sasaran serangan udara ini di antaranya adalah untuk batalnya niat lawan untuk berperang atau menghentikan perang. Selain itu tercapainya kemenangan perang.

Operasi Sikatan Daya diawali dengan pesawat Boeing 737 dengan mengadakan pengintaian udara untuk mendapatkan informasi kekuatan, kemampuan, dan posisi musuh secara akurat. Berikutnya disusul 1 flight pesawat F-16 sebagai striker menyerang kekuatan lawan dengan air to groud missile AGM-65G Maverick yang menggunakan sistem pencari panas (infrared tracking system) terhadap sasaran presisi. Saat bersamaan, satu pesawat F-5 memberikan perlindungan terhadap pesawat penyerang F-16 fighting falcon untuk mengatasi ancaman musuh dari udara.

Disusul berikutnya pesawat Embraer-314 Super Tucano yang membawa 4 bom MK-81 seberat 250 pound. Bom yang dijatuhkan di lokasi sasaran itu merupakan bom anti personel. Operasi ditutup dengan aksi pesawat Sukhoi 27 SKM dan Sukhoi 30 MKZ yang masing-masing membawa 18 bom OFAB 100 sebagai areal booming. Setelah membombardir kekuatan lawan, TNI-AU pun berhasil memenangkan peperangan. Selain Panglima Komando Operasi II TNI-AU Masda Agus Supriatna, latihan tersebut juga disaksikan para petinggi TNI-AU lainnya, termasuk sejumlah Komandan Pangkalan Udara.

"Personel yang dikerahkan sekitar 1.650 an personel, baik dari Pangkalan Udara Hasanuddin, Pangkalan Udara Iswahyudi, dan Pangkalan Udara Abdurahman Shaleh, serta Pasukan Khas TNI-AU. Rencana ke depan, mudah-mudahan sesuai rencana pemerintah kita akan kedatangan pesawat T-50 dari Korea Selatan dan 24 pesawat f16 dari Amerika, serta pesawat-pesawat tanpa awak," pungkas Masda Agus Supriatna.


Sumber : KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar