Kamis, 28 Maret 2013

MALAYSIA RENCANA BELI 18 PESAWAT TEMPUR


Jas 39 Gripen Angkatan Udara Republik Ceko

Jihad-Defence-Indonesia - Langkawi : Malaysia telah membidik lima pabrik pesawat dalam upayanya membeli 18 pesawat tempur baru sampai 2015 demi memperbarui skuadron MIG-29 buatan Rusia yang dinilai sudah tua, demikian kementerian pertahanan Malaysia seperti dikutip Reuters.

Pilihan pabriknya jatuh di antara Typhoon buatan Eurofighter Inggris, JAS-39 Gripen buatan SAAB Swedia, Rafale buatan Dassault Aviation Prancis, F/A 18E/F Super Hornet buatan Boeing Amerika Serikat (AS) dan Su-30 buatan Sukhoi Rusia, kata Zahid Hamidi kepada Reuters.

Zahid mengaku belum mengetahui berapa dana untuk mendapatkan 18 pesawat baru itu, namun sejumlah sumber industri dirgantara menyebut angka miliaran dolar AS. 

Keputusan pembelian pesawat baru ini diperkirakan diambil setelah Pemilu segera setelah Perdana Menteri Najib Razak mengakhiri masa jabatannya akhir April nanti.  Koalisi Barisan Nasional yang sedang memerintah diperkirakan akan menang tipis dalam Pemilu yang yang seru nanti.


Kelima pabrikan pesawat tempur itu tampil pada pameran dirgantara Langkawi lalu.   Kepada Reuters, keempat pabrik mengaku akan berupaya memenuhi pesanan Malaysia itu, namun Sukhoi belum mengeluarkan komentar apa pun.   

Selasa lalu, SAAB telah menandatangani kesepakatan kerjasama industri ini dengan konglomerat Malaysia DRB-HICOM Berhad yang diantaranya untuk memasok suku cadang bagi pesawat tempur Gripen di seluruh dunia.  


Sumber : KLIK DISINI

1 komentar:

  1. indonesia sebaiknya memikirkan utk mengadakan pesawat tambahan utk mengimbangi pesawat baru malaysia yang akan menggantikan pesawat mig 29. oh iya, indonesia kalau mengadakan alutsista tdk perlulah dipublikasikan krn menurut saya itu udah termasuk rahasia negara terkait dng alutsista utk pertahanan bangsa dan negara. saya setuju indonesia mengadakan su 35 di saat rusia menawarkan su 35 spt yg telah disampaikan oleh Deputy General Director of "Rosoboronexport" victor kumardin pada saat di vietnam dari paling tidak 5 - 7 skuadron utk mengantisipasi tertundanya atau batalnya proyek kerjasama penelitian, pengembangan dan produksi KFX/IFX antara korsel dan indonesia, apalagi negara2 tetangga telah mempelajari kelemahan dan kelebihan su 27 dan su 30, selain itu korsel sdg memfokuskan utk menghadapi korut shg korsel kemungkinan besar akan mengadakan alutsista terbaru secepatnya. dan saran saya, indonesia tdk terlalu gampang utk latihan bersama atau mempertunjukkan su 27 maupun su 30, saya heran dng pejabat2 negara kita, negara spt rusia aja tdk akan mau utk latihan bersama atau terbang bersama dengan negara lain selain dng sekutu rusia sendiri tapi pejabat2 negara kita terlalu mudah utk mengumbar informasi. belajar dr pengalaman su 27 kita pernah di lock saat melakukan patroli di wilayah udara sumatera dan sekitarnya

    BalasHapus