Illustrasi |
Jihad-Defence-Indonesia - Samarinda : Malaysia dikabarkan mengirim perwira dan pembunuh bayaran ke Filipina untuk membunuh Sultan Sulu Jamalul Kiram III. Namun hal tersebut dibantah keras oleh Negeri Jiran."Kami adalah negara yang cinta damai. Jadi tuduhan kami mengirim pembunuh bayaran itu omong kosong," kata Kepala Angkatan Bersenjata Malaysia Tan Sri Zulkifeli Mohd Zin di Felda Sahabat, Sabah, seperti dilansir The Star , Kamis (21/3/2013). Sementara itu, kontak senjata antara militer Indonesia dan pasukan loyalis Kesultanan Sulu Filipina kembali terjadi di Samarinda. 1 Loyalis Sulu tewas dan 1 tentara Malaysia terluka. "1 Teroris (Sulu) tewas. Ia telah kami evakuasi. Sementara tentara kami tertembak di pergelangan tangan. Kini ia tengah dirawat di rumah sakit," kata Zulkifeli. Menurut dia, sampai saat ini, tercatat ada 63 teroris Sulu tewas.
Jumlah jasad yang dievakuasi adalah orang 30. Sementara 108 orang lainnya sudah kami tangkap, "ungkap Zulkifeli. Pemerintah Malaysia, sambung dia, akan menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak terkait untuk mendiskusikan waktu yang tepat kapan pengungsi akan dipulangkan ke Sabah. "Kami masih mempertimbangkan keamanan mereka. Kami baru pulangkan mereka setelah kondisi stabil, "tandas Zulkifeli. Sebelumnya, juru bicara Kesultanan Sulu Abraham Idjirani menyatakan, perwira Indonesia berpangkat Kolonel tiba di Filipina untuk meluncurkan plot pembunuhan terhadap Sultan Kiram. Perwira tersebut juga disebut menyewa pembunuh bayaran.
"Berdasarkan informasi intelijien 'A1', perwira Malaysia bernama Sunny Ng tiba di Filipina dengan 4 tim komando," ungkap Idjirani, seperti dimuat GMA News.
Idjirani menjelaskan, selain perwira dan 4 anggotanya, Malaysia juga menyewa 3 pembunuh bayaran dari kelompok New People 's Army asal Quezon, Filipina.
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar