Kamis, 28 Maret 2013

KRI SULTAN ISKANDAR MUDA-367 SATUAN KOMANDO ARMADA TIMUR TEMBAKKAN ROKET DI SEKITAR PERAIRAN MADURA

 

Jihad-Defence-Indonesia - Surabaya  : Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Iskandar Muda (SIM)-367 yang berada di jajaran Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmatim menembakkan roket sasaran udara dalam Latihan Parsial III Operasi Amfibi tahun 2013 disekitar perairan Madura,  Selasa (26/03). Sedikitnya ada sepuluh roket yang diluncurkan ke udara yang disusul dengan rentetan tembakan meriam Penangkis Serangan Udara (PSU) kaliber 12,7 mm, 20 mm dan 25 mm.


Peluncuran roket dari KRI Sultan Iskandar Muda merupakan simulasi latihan menembak sasaran udara pada malam hari atau disebut dengan istilah Anti Air Rapid Open Fire Exercise (Aarofex). Roket tersebut merupakan jenis peluru untuk sasaran udara, pengelabuhan sasaran peluru kendali lawan sekaligus dapat  memancarkan cahaya sangat terang (rocket flare). Dalam latihan itu roket yang diluncurkan disimulasikan sebagai pesawat terbang musuh.



Latihan menembak malam merupakan salah satu rangkaian Latihan Parsial III Operasi Amfibi 2013, dimana unsur-unsur Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib) mendapat serangan udara dari pesawat intai musuh. Ancaman itu direspon oleh kapal-kapal perang yang tergabung dalam Kogasgabfib dengan memberikan perlawanan anti serangan udara.


Hal ini bertujuan untuk melindungi kapal pengangkut pasukan pendarat amfibi Marinir TNI AL yang diincar oleh pesawat udara musuh. Kemampuan pertahanan udara sangat dibutuhkan dalam gelar operasi amfibi, karena ancaman serangan udara musuh dapat berpotensi menimbulkan kerusakan yang signifikan bagi kapal perang bahkan dapat membuat misi menjadi gagal.


Oleh karena itu 20 unsur kapal perang yang terlibat dalam latihan perang tersebut berlomba untuk menjatuhkan target berupa roketflare yang ditembakkan dari KRI Sultan Iskandar Muda, dengan menembakkan meriam PSU yang dimiliki. Dari puluhan roket yang diluncurkan hampir seluruhnya dapat ditembak jatuh oleh kapal-kapal perang TNI AL.


Suasana malam hari di tengah laut perairan Utara Madura yang gelap dan sunyi, seketika itu pecah menjadi sebuah pertempuran udara yang seru. Kilatan cahaya roket yang meluncur diudara, terus diburu ribuan butir amunisi meriam Penangkis Serangan Udara, hingga dari beberapa roket itu jatuh ke Laut terkena tembakan.

Latihan perang malam hari tersebut disaksikan langsung oleh Panglima Komando Armada Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum dan seluruh pejabat Latihan Parsial III Operasi Amfibi tahun 2013 yang berada di kapal markas KRI Makassar-590. 

BANTUAN TEMBAKAN KAPAL 

 

Suasana pagi yang cerah di KRI Sultan Iskandar Muda – 367 tiba – tiba dipecahkan oleh alarm peran tempur bahaya permukaan. Meskipun matahari masih enggan bersinar, akan tetapi dalam waktu yang sangat singkat seluruh ABK sudah menempati pos tempur masing – masing dengan pakaian lengkap dan peralatan tempurnya. Suatu momentum yang menunjukkan kesigapan dan terlatihnya prajurit TNI AL dalam setiap kondisi dan waktu. Pagi ini perairan Situbondo diramaikan oleh beberapa KRI yang akan melaksanakan latihan penembakan simulasi target permukaan berupa Tomato Killer. Hal ini merupakan salah satu rangkaian Latihan Parsial III Operasi Amfibi yang menitik beratkan pada pendaratan amfibi di Pantai Banongan, Situbondo.

KRI yang terlibat latihan penembakan adalah KRI SHN – 366, KRI SIM – 367, dan KRI FKO – 368. Masing-masing kapal penembak mendapatkan kepercayaan untuk melaksanakan eksekusi penembakan pada sasaran. Setelah satu hari sebelumnya melaksanakan kalibrasi meriam 76 mm, data tersebut digunakan dalam penembakan kali ini. Pukul 06.00 WIB seluruh pos – pos tempur pada masing-masing kapal khususnya KRI SIM – 367 sudah siap untuk menembakkan meriam buatan Italy tersebut. Dan dengan penuh keyakinan serta perhitungan yang matang akhirnya masing-masing kapal penembak berhasil menembakkan dan mampu menghancurkan sasaran dengan meriam 76 mm.

KALIBRASI PENEMBAKAN MERIAM DALAM LATIHAN PARSIAL III


Komando Armada RI Kawasan Timur telah memberangkatkan 14 unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Kopaska, dan Marinir dari kesatuan Infantri, Artileri dan Kavaleri, serta unsur udara yang tergabung dalam gugus tugas Amfibi untuk melaksanakan Latihan Parsial III di Pantai Banongan, Situbondo. Latihan ini terdiri dari beberapa kegiatan latihan terpadu di laut selama perjalanan menuju sasaran yang puncaknya adalah pendaratan amfibi di Pantai Banongan. Latihan yang telah direncanakan selama dua bulan terakhir ini dipimpin langsung oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur  Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum yang menitik beratkan pada Operasi Amfibi.



KRI SIM-367 sebagai salah satu unsur kawal yang menjadi tabir dari unsur utama latihan ini mendapatkan peran sebagai unsur BTK (Bantuan Tembakan Kapal) dalam operasi amfibi. Bersama kedua SIGMA lainnya, KRI SIM-367 akan menembakkan meriam 76 mm ke arah daratan sebagai tembakan bantuan terhadap pasukan pendarat. Dalam rangka mempersiapkan diri, KRI SIM-367 melaksanakan PAC (Pre-Action Calibration) yaitu proses kalibrasi awal yang bertujuan untuk mendapatkan koreksi nol benar pada meriam 76 mm sebagai langkah awal antisipasi perkenaan tembakan meriam saat pelaksanaan BTK. Pada kesempatan ini diikutkan para perwira di lingkungan satuan kapal-kapal lainnya yang tidak berlayar untuk dapat mengikuti kegiatan latihan dengan on board pada kapal-kapal peserta latihan guna ikut berlatih mengasah kemampuan meningkatkan profesionalisme.

Dalam pelaksanaan PAC telah ditembakkan tiga butir peluru dan diperoleh hasil koreksi terhadap meriam 76 mm yang kemudian data tersebut akan digunakan saat pelaksanaan BTK. Diharapkan data yang sudah diperoleh tersebut dapat menjadi koreksi yang implikasinya adalah pada hasil perkenaan yang tepat sasaran.

Sumber : KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar