Helikopter serang Mil Mi-28NE (Foto : Россин Денис Владимирович/Wikimedia) |
Jihad-Defence-Indonesia - BAGHDAD : Rusia sudah mulai bekerja untuk memenuhi kontrak ekspor senjatanya dengan Irak setelah menerima uang muka dari Baghdad, CEO Russian Technologies (Rostech) Sergei Chemezov mengatakan. "Kontrak ini dilaksanakan, produksi peralatan yang dipesan sudah dimulai," Chemezov mengatakan kepada RIA Novosti saat upacara pembukaan fasilitas perakitan peluncur granat Rusia di Yordania pada hari Kamis.
Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki menandatangani paket perjanjian pembelian senjata dengan Rusia senilai 4,2 miliar dolar saat kunjungannya ke Moskow pada Oktober 2012 lalu.
Berdasarkan kesepakatan itu, Moskow akan menyuplai 30 helikopter serang Mil Mi-28NE yang mampu terbang di semua cuaca atau malam hari, dan 50 sistem pertahanan udara rudal jarak pendek Pantsir-S1.
Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki menandatangani paket perjanjian pembelian senjata dengan Rusia senilai 4,2 miliar dolar saat kunjungannya ke Moskow pada Oktober 2012 lalu.
Berdasarkan kesepakatan itu, Moskow akan menyuplai 30 helikopter serang Mil Mi-28NE yang mampu terbang di semua cuaca atau malam hari, dan 50 sistem pertahanan udara rudal jarak pendek Pantsir-S1.
Sistem Pertahanan Udara Pantsir-S1 (Foto : Vitaliy Ragulin/Wikimedia) |
Kesepakatan tersebut sempat ditangguhkan oleh pemerintah Irak selama beberapa minggu karena ada kecurigaan korupsi. Parlemen Irak selanjutnya mulai menyelidiki beberapa pejabat yang diduga menerima suap.
Namun, Menteri Luar Negeri Irak Hoshyar Zebari mengatakan pada Maret 2013 bahwa Irak dan Rusia sudah menyepakati kesepakatan revisi dan pengiriman berdasarkan kontrak akan dimulai pada musim panas.
Penyelidikan korupsi ditutup tak lama setelah itu, namun dibuka kembali pada bulan Mei. Para pejabat Irak mengatakan bahwa masa penyelidikan dan apapun hasil penyelidikan tidak akan mempengaruhi kontrak.
Namun, Menteri Luar Negeri Irak Hoshyar Zebari mengatakan pada Maret 2013 bahwa Irak dan Rusia sudah menyepakati kesepakatan revisi dan pengiriman berdasarkan kontrak akan dimulai pada musim panas.
Penyelidikan korupsi ditutup tak lama setelah itu, namun dibuka kembali pada bulan Mei. Para pejabat Irak mengatakan bahwa masa penyelidikan dan apapun hasil penyelidikan tidak akan mempengaruhi kontrak.
Sumber : KLIK DISINI
Ini baru berita, tdk mencla-mencle terus, ngotot ingin Apachenya Oom Sam tp dana tdk cukup.Tdk sadar apa kalau penjualnya sbenarnya tdk mau Indo punya jenis itu, makanya harga terus dinaikkan. Contoh donk Irak yg tegas itu.
BalasHapus