Kamis, 21 Maret 2013

DI PERBATASAN TIMOR LESTE, PRAJURIT KOSTRAD BANTU TANAM PADI

Prajurit Yonif Linud 503 mengajarkan cara menanam padi kepada masyarakat

Jihad-Defence-Indonesia - Atambua : Berbekal kemauan dan motivasi yang tinggi ditambah panduan singkat dari tenaga ahli yang ada, mereka dapat dengan mudah mengoperasionalkan alat-alat seperti traktor.

PRAJURIT Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat (Kostrad) khususnya Batalyon Infanteri Lintas Udara 503/MK (Yonif Linud 503) selain di tuntut profesional, layaknya prajurit lintas udara juga dituntut untuk siap diterjunkan dimana saja, dalam medan apapun dalam rangka mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Disamping itu, Batalyon yang saat ini dipercaya melaksanakan operasi Pengamanan Perbatasan Republik Indoensia-Republik Demokratik Timor Leste ini senantiasa membangun sifat dan perilaku yang ramah sehingga dimanapun berada dan bertugas selalu menyesuaikan diri dengan lingkungan terutama dalam kehidupan sosial masyarakat.

Terlihat berbagai bentuk kegiatan yg dilakukan Prajurit Yonif Linud 503 untuk merebut hati masyarakat diantaranya ikut bergabung bersama masyarakat  menanam padi di sawah di sekitaran pos Fatubesi Atambua, Rabu (20/3/2013).

Tidak berhenti pada kegiatan menanam padi, Prajurit-pun mencoba mengoperasionalkan alat pertanian yang ada. Berbekal kemauan dan motivasi yang tinggi ditambah panduan singkat dari tenaga ahli yang ada, mereka dapat dengan mudah mengoperasionalkan alat-alat seperti traktor.

Hal ini memang bukanlah hal yang baru bagi prajurit Kostrad pada umumnya, sebagaimana ungkapan bahwa Prajurit Kostrad khususnya Prajurit Lintas Udara selain professional di bidangnya harus profesional dalam beberapa bidang tertentu tidak terkecuali di bidang pertanian.

Yang tidak kalah penting adalah bagaimana proses penyiapan kemampuan prajurit, karena Semua kegiatan tersebut bisa dilakukan karena sebelum menuju daerah penugasan sudah ada program latihan khusus seperti penataran singkat walaupun tidak mahir tapi paling tidak dipelajari,dipahami, dan dimengerti.

Karena prajurit mayangkara meyakini bahwa tugas adalah pengabdian kepada Bagsa dan Negara serta kepada masyarakat. "Kalau tidak bisa memberi jangan menyusahkan masyarakat"  begitu semboyan yang selalu dipegang teguh oleh prajurit Kostrad di Perbatasan RI-RDTL.


Sumber : KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar