Rabu, 20 Maret 2013

KESEIMBANGAN ASIA PASIFIK PENTING BAGI AMERIKA SERIKAT




Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : Eksistensi Asia Pasifik sebagai penopang utama perekonomian dunia belakangan ini diakui Amerika Serikat. "Karena itulah kami memandang sangat penting keseimbangan kekuatan di kawasan ini," kata Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Ashton Carter.

Asthon Carter menjadi pembicara dalam dialog kedua Dialog Internasional Pertahanan Jakarta (JIDD 2013), di Jakarta, Selasa. Bersama dia, duduk sebagai pembicara adalah Menteri Pertahanan Singapura, Eng Han, Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata China, Letnan Jenderal Qi Jiangguo, dan cendekiawan Indonesia, Prof Dr Dorodjatun Kuntjorot-Jakti.

JIDD 2013 merupakan forum saling berbagi pengalaman tentang pengelolaan konflik dan pertahanan bagi 47 negara peserta yang hadir. Walau 34 pembicara yang diagendakan banyak dari kalangan birokrasi dan miiter, namun pemaparan mereka bukan kebijakan resmi negara masing-masing.

Menurut Carter, kehadiran Amerika Serikat melalui kekuatan militernya menandakan betapa penting kawasan itu bagi dunia pada masa kini dan mendatang. Implementasi dari kehadiran negara itu termasuk juga pada sisi demokratisasi yang semakin kuat di sana. 

"Kami menempatkan 60 persen anggaran pertahanan kami untuk kepentingan kami di Asia Pasifik. Angkatan Udara Amerika Serikat, sebagai misal, mendapat peremajaan peralatan perang yang signifikan," katanya.

Berbeda dengan masa lalu, Amerika Serikat kini ada dalam "persimpangan jalan" terutama setelah mereka mengakhiri kehadiran militernya di dua teater perang besar, di Irak dan terakhir di Afghanistan. Kedua teater itu menelan biaya sangat besar untuk negara itu.

"Kemitraan kami tingkatkan dengan negara-negara sahabat kami di Asia Pasifik, misalnya dengan Jepang dan Korea Selatan," katanya. 

Di sisi lain, Eng menyatakan, kemajuan perekonomian negara-negara di kawasan ini mendorong belanja militer yang juga besar. Dia mengilustrasikan, beberapa tahun lalu, belanja militer di kawasan ini cuma 77 miliar dolar Amerika Serikat. "Kini menjadi 350 miliar dolar Amerika Serikat," katanya. 

Sumber : KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar