Selasa, 19 Maret 2013

RI-BELARUSIA KERJASAMA INDUSTRI PERTAHANAN

Presiden SBY dan Presiden Lukashenko memberikan keterangan pers bersama usai pertemuan bilateral di Istana Merdeka. (foto: cahyo/presidenri.go.id)
Presiden SBY dan Presiden Lukashenko memberikan keterangan pers bersama usai pertemuan bilateral di Istana Merdeka. (foto: cahyo/presidenri.go.id)


Dianggap bersejarah setelah 20 hubungan 

diplomatik kedua negara.

Jihad-Defence-Indonesia - JAKARTA : Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belarus menandatangi sebanyak 7 nota kesepahaman (MoU). Penandatanganan MoU ini dianggap bersejarah setelah 20 hubungan diplomatik kedua negara.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hal itu saat menerima kunjungan Presiden Belarus Alexander Lukashenko di Istana Negara, Selasa (19/3). Menurutnya, Indonesia-Belarus perlu meningkatkan hubungan kerjasama dan kemitraan bilateral. Besaran kerjasama itu dirasa SBY masih kurang.

"Sebelum pertemuan Presiden Lukashenko dengan saya, sebenarnya telah dimulai pertemuan antar menteri dan antar dunia usaha yang akhirnya forum tadi kami berdua kami telah menyepakati dua hal. Telah memutuskan kerjasama bidang-bidang yang akan kami lakukan di waktu mendatang. Tadi kita saksikan ada penandatangan 7 MoU. Ini contoh bahwa kita ingin konkret dan riil kerjasama kedua negara yang akan kita laksanakan di tahun-tahun mendatang," kata SBY.

Khusus kerjasama di bidang ekonomi, menurut SBY perlu ditingkatkan investasi dan perdagangan. Meski sejauh ini volume perdagangan Indonesia-Belarus masih yang tertinggi di antara negara-negara Asean.

"Tapi jumlahnya menurut kami berdua masih terlalu kecil. Oleh karena itu harus kita tingkatkan. Demikian juga investasi timbal balik, investasi di Indonesia maupun investasi di Belarus," jelas dia.

Bidang kerjasama lain adalah pertanian dan pertambangan. Indonesia-Belarus akan kerjasama pengadaan alat-alat berat pertanian dan pertambangan. Selain itu kerjasama pengatahuan dan teknologi.

"Kami juga sepakat meningkatkan kerjasama di bidang pendidikan, pariwasata dan kebudayaan. Yang ini juga sangat penting mengingat kedua negara punya keunggulan dan kita juga sepakat tadi membicarakan kerjasama di bidang mitigasi bencana. Yang tidak kalah pentingnya adalah kerjasama di bidang industri pertahanan, baik itu nantinya itu menuju ke join production, join research and development atau kerjasama yang lain," papar SBY.

Sumber : KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar