Rabu, 06 Maret 2013

SERANGAN JET TEMPUR TUDM KE TENTARA SULU SIS-SIA


Tujuh batalyon diturunkan, namun tidak ada yang berhasil dilukai.



Jihad-Defence-Indonesia - Sabah : Malaysia pada Selasa pagi kemarin melakukan serangan besar-besaran ke wilayah Lahad Datu yang diduduki pasukan Kesultanan Sulu.
Tujuh Batalyon tempur dan jet militer dikerahkan. Suara baku tembak juga terdengar hebat.

Namun serangan ini terbukti tidak ampuh sama sekali. Keraguan soal keampuhan serangan tersebut disampaikan sendiri oleh Kepala Polisi Federal Malaysia Ismail Omar, diberitakan ABS-CBN, Rabu 6 Maret 2013.

Pasalnya, kata dia, sampai saat ini mereka belum menemukan satupun korban yang jatuh dari pihak Sulu dalam pertempuran kemarin. Saat tentara menyisir lokasi beberapa jam setelah pertempuran berakhir, tidak ada satu pun mayat yang mereka temukan.

Di kubu Malaysia, juga tidak ada jatuh korban. Lecet sedikit pun tidak. Jika memang Malaysia tidak mampu menjatuhkan satu orang pun, maka serangan kemarin adalah serangan yang sia-sia. Padahal, tujuh Batalyon (rata-rata sekitar 300-1.300 personel per Batalyon) diturunkan. Terlihat juga pesawat jet yang terbang rendah.

Lantas siapa yang mereka serang kemarin?

Juru bicara Kesultanan Sulu Abraham Idjirani mengatakan, pasukan Sulu yang dipimpin oleh Raja Muda Agbimuddin Kiram masih sehat walafiat di desa Tanduo, Lahad Datu. Menurutnya, militer Malaysia melakukan serangan yang "letaknya jauh" dari pos pasukan Sulu berada.

Sebelumnya, Agbimuddin Kiram juga mengatakan bahwa jet tempur Malaysia sempat mengebom mereka. Kiram mengatakan bom jatuh tepat di pos mereka sebelumnya. Kini mereka telah pindah dan menyelamatkan diri.
Agbimuddin sendiri mengaku tidak akan meninggalkan Sabah sampai wilayah tersebut dikembalikan pada mereka.
Pertempuran kedua kubu pecah pada Jumat pekan lalu yang menewaskan 27 orang dari kedua kubu. Pemerintah Malaysia mengatakan bahwa pasukan Sulu akan diusir dengan paksa jika tetap membandel.

Pemerintah Filipina sendiri seakan angkat tangan, karena upaya yang telah mereka lakukan untuk membujuk kelompok Sulu tidak didengarkan.

"Kami telah melakukan semuanya untuk mencegah hal ini, tapi pada akhirnya, pendukung Kiram yang menentukan jalan mereka sendiri," kata juru bicara Presiden Filipina Benigno Aquino.
Sumber : KLIK DISINI 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar