Jihad-Defence-Indonesia - SURABAYA : Presiden Republik Indoensia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kamis (2/5/2013), pukul 07.18, meninggalkan Dermaga Ujung Komando Armada Kawasan Timur AL, Surabaya, Jawa Timur. Presiden dijadwalkan bermalam di KRI Makassar-590 untuk menyaksikan Latihan Gabungan (Latgab) Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Ny Ani Yudhoyono tidak ikut bermalam di kapal tersebut, tetapi sebagian besar anggota rombongan Presiden ikut menginap.
Wakil Presiden Boediono juga bertolak meninggalkan Dermaga Ujung. Bedanya, Boediono dan rombongan menggunakan KRI Surabaya-591.
Setelah melihat latihan hingga Rabu malam, Presiden dan Wapres dijadwalkan melakukan pedaratan dengan menggunakan kendaraan angkut amfibi di Situbondo, Jawa Timur, pada Jumat (3/5/2013) besok.
Presiden Minta TNI Siap Hadapi Serangan Mendadak
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta jajaran TNI terus meningkatkan kesiapan dalam menghadapi serangan yang mengancam wilayah Republik Indonesia, termasuk memastikan kesiapan tempur masing-masing satuan, kesiapan alat utama sistem senjata (alutsista), dan kemampuan distribusi logistik. Hal itu disampaikan Presiden saat mendengarkan paparan latihan gabungan TNI dengan sandi Wibawa Yudha II di atas KRI Makasar 590 yang berlayar menuju Situbondo, Kamis (2/5/2013).
"Kampanye militer adalah suatu rangkaian operasi militer gabungan yang bisa berlangsung antara tiga bulan sampai satu tahun sehingga harus memiliki kesiapan dalam pelaksanaannya," kata Presiden.
Presiden juga mengatakan, selain kemampuan peperangan dan alat utama sistem senjata, kesiapan logistik dan pola pendistribusiannya menjadi salah satu kunci keberhasilan suatu militer.
"Kalau kita memahami lawan kita, kampanye militer yang kita gelar harus bisa mengimbangi lawan kita," ujarnya.
Dalam sesi siang ini, Presiden Yudhoyono akan menyaksikan latihan perang, di antaranya simulasi pertahanan udara dari kapal, simulasi pengangkutan logistik, serta simulasi pertahanan di laut yang berupa manuver kapal perang.
Sebelumnya, diberitakan, Presiden Yudhoyono berangkat dari Dermaga Ujung Komando Armada Timur TNI-AL menggunakan KRI Makassar-590 untuk meninjau latihan gabungan TNI. Sepanjang hari ini, Presiden dijadwalkan melihat sejumlah manuver dan latihan dalam perjalanan menuju Probolinggo melalui jalur laut.
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan, latihan perang di Situbondo ini merupakan latihan pendahuluan yang kemudian dilanjutkan latihan lapangan di Sangatta, Kalimantan, Timur dan Bima, Nusa Tenggara Barat, hingga 29 Mei 2013.
Total prajurit TNI dari ketiga matra yang terlibat dalam latihan gabungan ini mencapai 16.745 personel dengan didukung berbagai peralatan tempur, seperti kapal perang, pesawat tempur, tank, dan persenjataan roket maupun meriam. Sementara itu, sebagian dari 27 kapal perang di jajaran Koarmatim yang mengikuti Latgab TNI sudah sibuk melakukan embarkasi pasukan dan peralatan tempur sebelum berangkat menuju perairan Laut Jawa, Situbondo, pada Kamis (2/5/2013).
"Kampanye militer adalah suatu rangkaian operasi militer gabungan yang bisa berlangsung antara tiga bulan sampai satu tahun sehingga harus memiliki kesiapan dalam pelaksanaannya," kata Presiden.
Presiden juga mengatakan, selain kemampuan peperangan dan alat utama sistem senjata, kesiapan logistik dan pola pendistribusiannya menjadi salah satu kunci keberhasilan suatu militer.
"Kalau kita memahami lawan kita, kampanye militer yang kita gelar harus bisa mengimbangi lawan kita," ujarnya.
Dalam sesi siang ini, Presiden Yudhoyono akan menyaksikan latihan perang, di antaranya simulasi pertahanan udara dari kapal, simulasi pengangkutan logistik, serta simulasi pertahanan di laut yang berupa manuver kapal perang.
Sebelumnya, diberitakan, Presiden Yudhoyono berangkat dari Dermaga Ujung Komando Armada Timur TNI-AL menggunakan KRI Makassar-590 untuk meninjau latihan gabungan TNI. Sepanjang hari ini, Presiden dijadwalkan melihat sejumlah manuver dan latihan dalam perjalanan menuju Probolinggo melalui jalur laut.
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan, latihan perang di Situbondo ini merupakan latihan pendahuluan yang kemudian dilanjutkan latihan lapangan di Sangatta, Kalimantan, Timur dan Bima, Nusa Tenggara Barat, hingga 29 Mei 2013.
Total prajurit TNI dari ketiga matra yang terlibat dalam latihan gabungan ini mencapai 16.745 personel dengan didukung berbagai peralatan tempur, seperti kapal perang, pesawat tempur, tank, dan persenjataan roket maupun meriam. Sementara itu, sebagian dari 27 kapal perang di jajaran Koarmatim yang mengikuti Latgab TNI sudah sibuk melakukan embarkasi pasukan dan peralatan tempur sebelum berangkat menuju perairan Laut Jawa, Situbondo, pada Kamis (2/5/2013).
Dari KRI Makasar-590, SBY Akan Saksikan Penembakan Senjata Strategis TNI
Dikutip dari laman Setkab, Presiden SBY beserta rombongan akan menyaksikan Latihan Gabungan (Latgab) TNI dari atas kapal perang ini. Berbagai macam kegiatan akan dilakukan seperti latihan penembakan MFT, ADEX, Screnex, Aswex, Cross Deck Hely, RAS, SUL, Sag Ex (penembakan meriam 76 mm), dan sailing pass (formasi penghormatan).
Selain itu, setelah santap, Presiden didampingi Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Kepala Staf Angkatan akan menyaksikan penembakan Exocet MM40 Blok II dari KRI Sultan Iskandar Muda, penembakan Rudal C802 dari KRI Abdul Halim Perdanakusuma, dan penembakan Torpedo SUT dari KRI Cakra.
Presiden dan rombongan diperkirakan akan tiba di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, pada Jumat (3/5) pukul 05.25. Selanjutnya didampingi Wakil Presiden Boediono yang bergabung di sana akan menyaksikan rangkaian kegiatan latihan dalam rangka Latihan Gabungan TNI 2013.
Seusai melaksanakan shalat Jumat, Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono didampingi Wapres Boediono, Ibu Herawati Boediono, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan para Kepala Staf TNI, serta sejumlah menteri KIB II, akan santap siang bersama 1.500 prajurit peserta Latihan Gabungan TNI di dalam tenda di lapangan.
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar