Pintu gerbang perbatasan Rafah yang memisahkan wilayah Mesir dan Palestina.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA-- Mesir memperlonggar perbatasan Rafah, Rabu (27/6). Perbatasan Rafah adalah titik kunci persimpangan antara Gaza dan Mesir. Diperlonggarnya perbatasan ini karena kandidat presiden dari Ikhwanul Muslimin, Mohammed Mursi, terpilih menjadi presiden Mesir selanjutnya.
Para pejabat mengatakan, lebih dari 1.000 penumpang menyeberang dari wilayah kantung Palestina ke Mesir setiap harinya setelah Mursi diumumkan jadi presiden. Sebagian besar warga Gaza yang ke Mesir adalah mahasiswa, pasien, pengusaha, dan kunjungan keluarga. Para pejabat mengatakan, kebijakan tersebut membawa dampak luar biasa.
Direktur Otoritas Penyebrangan Hamas, Mahmed Abu Sabha, mengatakan, selama dua hari terakhir sejumlah besar warga Gaza diizinkan untuk masuk melalui Rafah. Sabha menyatakan, telah membuat perjanjian pelonggaran perjalanan warga Gaza.
Para pejabat mengatakan, lebih dari 1.000 penumpang menyeberang dari wilayah kantung Palestina ke Mesir setiap harinya setelah Mursi diumumkan jadi presiden. Sebagian besar warga Gaza yang ke Mesir adalah mahasiswa, pasien, pengusaha, dan kunjungan keluarga. Para pejabat mengatakan, kebijakan tersebut membawa dampak luar biasa.
Direktur Otoritas Penyebrangan Hamas, Mahmed Abu Sabha, mengatakan, selama dua hari terakhir sejumlah besar warga Gaza diizinkan untuk masuk melalui Rafah. Sabha menyatakan, telah membuat perjanjian pelonggaran perjalanan warga Gaza.
Sebelumnya, perbatasan Rafah ditutup selama enam hari karena untuk keamanan jelang pemilu presiden Mesir. Banyak warga yang ingin ke Meir terdampat, bahkan, jumlah orang yang ingin menyeberang mencapai puncaknya untuk berlibur di musim panas tahun ini.
"Atas permintaan pihak Palestina, Mesir memperlonggar perbatasan sejak Senin lalu. Lebih dari 1.000 orang diizinkan untuk melakukan perjalanan melalui Rafah setiap harinya," kata Abu Sabha.
Juru bicara kementerian dalam negeri Hamas, Ihab al-Ghussein mengatakan kepada Xinhua bahwa setelah pelonggaran perbatasan, pihaknya telah membuka kembali pendaftaran bagi siapa saja yang ingin melakukan perjalanan ke Mesir pada musim panas.
"Atas permintaan pihak Palestina, Mesir memperlonggar perbatasan sejak Senin lalu. Lebih dari 1.000 orang diizinkan untuk melakukan perjalanan melalui Rafah setiap harinya," kata Abu Sabha.
Juru bicara kementerian dalam negeri Hamas, Ihab al-Ghussein mengatakan kepada Xinhua bahwa setelah pelonggaran perbatasan, pihaknya telah membuka kembali pendaftaran bagi siapa saja yang ingin melakukan perjalanan ke Mesir pada musim panas.
Sebelumnya, kementerian menangguhkan pendaftaran sebelum pelonggaran karena orang yang ingin melakukan perjalanan ke Mesir melebihi kuota harian sebanyak 500 orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar