Rabu, 27 Juni 2012

Boeing Bantu Embraer Kembangkan Pesaing Hercules

defenseindustrydaily.comGambar rekaan artis untuk pesawat tanker KC-390 buatan Embraer.
BRASILIA, KOMPAS.com -- Pabrikan pesawat asal Amerika Serikat (AS), Boeing, dan pabrikan pesawat asal Brasil, Embraer, Selasa (26/6/2012), menandatangani kesepakatan kerja sama alih teknologi dan analisis pasar untuk pengembangan pesawat kargo militer ukuran menengah KC-390. Pesawat tersebut dicita-citakan menjadi pesaing masa depan untuk pesawat kargo legendaris C-130 Hercules buatan Lockheed Martin, AS.
Menurut CEO unit pertahanan dan keamanan Embraer, Luiz Carlos Aguiar, Embraer berharap Boeing akan membagi pengetahuan teknologi dan pengalamannya dalam mengembangkan Boeing C-17, pesawat kargo militer ukuran besar yang dipakai oleh beberapa angkatan udara di dunia.
"Boeing memiliki pengalaman luas dalam pesawat transportasi militer dan pesawat tanker udara, serta pengetahuan mendalam soal pasar KC-390," kata Aguiar.
Sementara itu, menurut David Mulienburg, CEO Boeing Defense, Space and Security, Boeing berminat mengembangkan pasar KC-390 dan membuatnya sukses secara global seperti C-17.
Mulienburg menambahkan, kerja sama ini akan berbentuk technical information sharing dengan posisi kedua pihak setara, sehingga tidak ada mekanisme remunerasi. Kesepakatan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan sebelumnya yang ditandatangani April lalu.
Dalam kesepakatan sebelumnya, Boeing dan Embraer sepakat berbagi teknologi di bidang manufaktur dan efisiensi pesawat. Dua pabrikan itu juga sepakat mengembangkan bahan bakar pesawat daribiofuel yang berbahan dasar tebu.
KC-390 adalah pesawat angkut medium dengan dua mesin turbofan yang dirancang untuk menjadi pesawat tanker udara. Pada pengembangannya, pesawat itu juga dirancang untuk operasi SAR dan pengangkut pasukan dengan kapasitas angkut 86 personel sekali terbang.
Pesawat ini diharapkan mulai menjalani uji terbang pada 2014, dan mulai dioperasikan militer Brasil pada 2015-2016.
Perjanjian berbagi teknologi ini diduga menjadi bagian dari usaha AS memenangi kontrak pembelian pesawat tempur masa depan Brasil. Brasil berencana membeli 36 pesawat tempur baru dengan total nilai kontrak 4-7 miliar dollar AS.
Tiga pesawat yang mengikuti tender pesawat tempur ini adalah F/A-18E/F Super Hornet buatan Boeing, AS; Rafale buatan Dassault, Perancis; dan Gripen NG buatan Saab, Swedia. Selain soal harga, Brasil menjadikan alih teknologi sebagai syarat pembeliannya.

Sumber :
AP/AFP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar