Minyak Irak
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menargetkan segera menggarap ladang minyak di Irak 2013 nanti. Berbeda dengan proyek sebelumnya menggarap lapangan eksplorasi, kali ini Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mencoba peruntungan di lapangan produksi.
“Sampai saat ini kita masih menjajaki,” kata Direktur Hulu Pertamina Muhamad Husen saat ditemui wartawan, Selasa (26/6). Menurutnya beberapa waktu ke depan, Pertamina akan segera mengirim tim untuk mengkaji prospek beberapa lapangan.
Sayangnya, Husen enggan menuturkan berapa total dana yang disiapkan Pertamina untuk investasi di Irak. Namun ditegaskannya lapangan Irak akan menjadi prioritas.
Walau bersifat business to business (b to b), ia mengaku Pertamina tetap membutuhkan dukungan bersifat government to government (g to g) agar ekspansi menjadi kuat. “Karena itu kami minta dukungan kuat pemerintah,” katanya.
Irak memiliki cadangan minyak yang amat besar mencapai 143 miliar barel atau sekitar 11 persen dari total minyak dunia. Dari 78 lapangan yang sudah ditemukan, sembilan lapangan diklasifikasikan sebagai lapangan super raksasa.
Lapangan ini menyimpan minyak hingga lima miliar barel. Sedangkan 23 lapangan lain termasuk kategori lapangan raksasa, dengan cadangan minyak lebih dari satu miliar barel.
Deputi Perdana Menteri bidang energi Irak Hussain Al-Shahristani mengatakan setelah geopolitik lokal di negara tersebut selama 30 tahun terakhir, Irak ingin kembali membangun sektor migasnya. “Negara kami membutuhkan investasi secara massive,” tegasnya.
Menurutnya Irak pun membuka diri jika ada perusahaan negara lain yang ingin turut serta meningkatkan produksi migas, termasuk dari Indonesia. “Saya juga sudah berbicara dengan Direktur Pertamina tentang beberapa kemungkinan bisnis ke depan,” jelasnya.
Sumber : Republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar