armyrecognition.com
Sistem rudal antiserangan udara S-400 buatan Rusia.
MOSKWA, KOMPAS.com -- Rusia tak berniat menjual sistem rudal pertahanan udara S-400 Triumf ke negara lain, paling tidak sampai tahun 2015. Bahkan pengiriman sistem rudal terbaru itu ke negara-negara sekutunya, seperti Belarus dan Kazakhstan, tidak akan dilakukan sebelum tahun 2014 berakhir.
Hal itu ditegaskan Anatoly Isaikin, pemimpin perusahaan eksportir senjata milik negara Rosoboronexport di Moskwa, Kamis (2/2/2012). "Sampai 2015, seluruh S-400 akan diproduksi untuk kebutuhan Rusia sendiri," ujar Isaikin.
S-400 adalah sistem rudal darat-ke-udara, generasi terbaru yang dirancang untuk menggantikan pendahulunya, S-300. Rudal, yang oleh NATO disebut SA-21 Growler, ini, akan menjadi tulang punggung pertahanan udara Rusia pada tahun 2020.
Sistem S-400 dilengkapi tiga jenis rudal yang bisa mengenai sasaran jarak dekat, jarak menengah, dan jarak jauh. Rudal tipe 40N6 yang ditembakkan sistem S-400 bisa mengenai sasaran di balik cakrawala (over the horizon/OTH) hingga jarak 400 kilometer dan ketinggian 40.000 meter hingga 50.000 meter di atas permukaan laut, atau dua kali lipat jarak tembak maksimum rudal antirudal Patriot MIM-104 buatan AS.
S-400 juga dirancang memiliki keunggulan dalam misi mencegat rudal jelajah dan rudal balistik musuh.
Sumber: RIA Novosti, globalsecurity.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar