Rezim Israel saat ini tengah mempertimbangkan untuk melakukan serangan militer terhadap Suriah. Israel mengklaim bahwa pemerintah di Damaskus menggunakan senjata kimia terhadap penduduk, Press TV melaporkan minggu lalu.
Sebelumnya, rezim di Tel Aviv menyatakan keprihatinannya mengenai penggunaan senjata kimia di Suriah, senjata kimia tersebut bisa jatuh ke tangan yang salah, dan bahkan dapat digunakan oleh pemerintah Suriah untuk menyerang tentara Israel.
PM Israel Benjamin Netanyahu |
Israel Duga Pemerintah Damaskus Menggunakan Senjata Kimia
Rezim Israel telah memutuskan untuk menggunakan alasan ini untuk membenarkan serangan militer terhadap Suriah, meskipun fakta menunjukkan bahwa hal ini dapat memicu konflik yang lebih besar di wilayah tersebut.
Beberapa hari lalu, Ayoob Kara, anggota senior rezim Israel, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersikeras ketika berbicara kepada Radio Israel, bahwa pemerintah Suriah telah menggunakan "senjata kimia terhadap pria, wanita dan anak-anak" dalam kerusuhan baru-baru ini.
Sementara itu, informasi terbaru mengatakan bahwa kelompok-kelompok oposisi Suriah yang berusaha untuk menggulingkan pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad, berencana untuk menggunakan senjata kimia yang telah mereka peroleh dari teroris di Libya.
Juga menurut sebuah laporan yang dirilis 10 Juni lalu oleh surat kabar Rusia, Russia Today, kelompok-kelompok teroris bersenjata di Suriah telah berencana untuk menggunakan senjata kimia terhadap warga sipil dan kemudian menyalahkan pemerintahan Damaskus untuk kekejaman itu.
Analis menyayangkan sikap Israel dan AS
Banyak analis telah mencatat bahwa rencana rezim Israel yang akan menyerang Suriah memiliki banyak kesamaan dengan apa yang pernah Washington lakukan terhadap Irak pada tahun 2003, yang menurutnya bahwa itu adalah klaim yang salah besar bahwa Baghdad memiliki senjata pemusnah massal dan karena itu, negara Arab tersebut harus diserang.
Dalam beberapa bulan terakhir, Washington dan Tel Aviv rezim di beberapa kesempatan telah menyalahkan Pemerintah Suriah atas serangan bom dan pembantaian warga sipil yang terjadi. Namun pihak Damaskus telah meyakinkan bahwa kelompok teroris bersenjatalah pelaku sesungguhnya dari kekerasan-kekerasan tersebut.
Sekarang, logika sederhananya, mengapa pemerintah Suriah di indikasikan menyerang penduduk sendiri dengan cara apapun apalagi dengan senjata kimia? Masuk akal kah?. Ini berbeda dengan genosida di Irak, kala itu pemerintahan Irak memiliki tujuan sendiri yang masuk akal walau dikategorikan kejam. Namun, dalam pikiran barat hal itu pair, begitulah cara pikir pendek mereka, hal ini tampaknya menjadi tuduhan yang masuk akal bagi mereka.\
Washington juga membuat deklarasi di mana mereka "mengharapkan" serangan terhadap pemerintahan Suriah. Setelah itu, tentu saja, mereka akan berjingkrak-jingkrak di DK PBB untuk zona larangan terbang. Libya telah mengajarkan masyarakat dunia persis apa arti dan alasan untuk semua penyerangan dan invasi yang dilakukan AS dan sekutunya.
Rusia dan China harus teguh dalam pendiriannya dan tidak membiarkan hal ini terjadi lagi ke negara lain. Agresi NATO di Libya telah meninggalkan kesan yang tak terhapuskan untuk anak cucu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar