 |
| Separatis OPM Bentukan Belanda,Australia dan Papua Nugini |
VIVAnews - Organisasi Papua Merdeka menyatakan, tiga daerah di Papua sudah siap melaksanakan pengibaran bendera Bintang Kejora pada peringatan Hari Ulang Tahun OPM pada 1 Juli 2012.
Pengibaran bendera rencananya akan dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut dengan diiringi bunyi mercon.
"Sesuai laporan, ada tiga wilayah yang sudah menyatakan kesiapannya," ujar Lambert Pekikir, Koordinator Umum dan Penanggung Jawab Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka yang bermarkas di Victoria perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Rabu 27 Juni 2012.
Tiga daerah yang sudah menyatakan kesiapannya yakni, Wamena, Keerom dan Yapen Waropen. Wamena, lanjutnya, mewakili masyarakat Papua di Pegunungan, Yapen Waropen mewakili warga Papua yang berdiam di pesisir.
"Sesuai laporan, ada tiga wilayah yang sudah menyatakan kesiapannya," ujar Lambert Pekikir, Koordinator Umum dan Penanggung Jawab Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka yang bermarkas di Victoria perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Rabu 27 Juni 2012.
Tiga daerah yang sudah menyatakan kesiapannya yakni, Wamena, Keerom dan Yapen Waropen. Wamena, lanjutnya, mewakili masyarakat Papua di Pegunungan, Yapen Waropen mewakili warga Papua yang berdiam di pesisir.
"Sedangkan yang berdiam di lembah dan dataran akan dilaksanakan di Keerom," katanya.
Para pengibar bintang kejora serta peserta upacara adalah pasukan OPM dan masyarakat simpatisan. "Upacara akan dihadiri masyarakat dan pejuang Papua merdeka," ucapnya.
Untuk mengamankan pelaksanaan, Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka akan disiagakan selama pengibaran bendera berlangsung.
Para pengibar bintang kejora serta peserta upacara adalah pasukan OPM dan masyarakat simpatisan. "Upacara akan dihadiri masyarakat dan pejuang Papua merdeka," ucapnya.
Untuk mengamankan pelaksanaan, Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka akan disiagakan selama pengibaran bendera berlangsung.
"Kekuatan militer kami sudah siap, jika ada tindakan kekerasan dari TNI-Polri, kalau dijual kami beli," ancamnya
VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar