BIN: Ada Upaya Menarik Perhatian Internasional ke Papua
(MDN), Senayan - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI Marciano Norman menegaskan, hingga kini BIN belum menemukan fakta adanya keterlibatan pihak asing secara langsung di Papua, terkait kondisi gangguan keamanan di sana, termasuk berbagai kasus penembakan yang terjadi belakangan ini. Namun, kata Marciano, pihaknya mengidentifikasi bahwa ada penggabungan kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional (TPN)/Organisasi Papua Merdeka (OPM) dengan front politik yang ada di dalam kota itu sendiri.
"Jadi itu masih dalam batas-batas yang memang ada di Papua itu sendiri. Tetapi upaya menarik perhatian internasional ke Papua itu ada," kata Marciano di sela-sela Rapat Dengan Pendapat dengan Komisi I, Senin (11/6).
Menurut Marciano, juga ada upaya menarik perhatian jurnalis asing untuk menulis tentang kejadian di Papua. "Mereka berupaya menarik organisasi-organisasi human right untuk memberi atensi pada Papua, itu ada. Tapi keterlibatan asing secara langsung tidak ada," tegasnya.
Marciano mengatakan, teror keamanan di Papua sepertinya memang sengaja diciptakan, khususnya menjelang 1 Juli yang dijadikan HUT OPM. "
Menurut Marciano, juga ada upaya menarik perhatian jurnalis asing untuk menulis tentang kejadian di Papua. "Mereka berupaya menarik organisasi-organisasi human right untuk memberi atensi pada Papua, itu ada. Tapi keterlibatan asing secara langsung tidak ada," tegasnya.
Marciano mengatakan, teror keamanan di Papua sepertinya memang sengaja diciptakan, khususnya menjelang 1 Juli yang dijadikan HUT OPM. "
“Tujuan mereka ingin menunjukkan dan menarik perhatian dunia, bahwa mereka (OPM) masih ada di Papua dan kuat, dan bisa mengendalikan situasi di Papua”
Tujuan mereka ingin menunjukkan dan menarik perhatian dunia, bahwa mereka (OPM) masih ada di Papua dan kuat, dan bisa mengendalikan situasi di Papua, itu tujuan mereka," ujarnya.
Terkait korelasi antara OPM dan front politik, kata Marciano, mereka punya orang yang berjuang di dalam negeri dan luar negeri seperti yang ada di Inggris, AS, Australia, dan Belanda. "Itu pasti ada karena mereka juga sering berkomunikasi terkait situasi di Papua. Mereka juga selalu menyebarkan ke tempat-tempat lain. Itu ada dan tidak dapat dipungkiri," ujarnya.
Karena itu, kata Marciano, yang akan dilakukan BIN saat ini adalah mempelajari aliran dana yang mengalir atau diterima oleh kelompok yang selama ini membuat kekacauan di Papua. "Funding-nya pasti ada. Tapi dari mananya itu akan kita pelajari dan kembangkan. Saya akan menelusuri kemungkinan pendanaan asing. Termasuk kemungkinan adanya dorongan langsung dari asing juga. Tetapi sejauh ini memang tujuan mereka menarik perhatian asing," tegasnya.
Terkait korelasi antara OPM dan front politik, kata Marciano, mereka punya orang yang berjuang di dalam negeri dan luar negeri seperti yang ada di Inggris, AS, Australia, dan Belanda. "Itu pasti ada karena mereka juga sering berkomunikasi terkait situasi di Papua. Mereka juga selalu menyebarkan ke tempat-tempat lain. Itu ada dan tidak dapat dipungkiri," ujarnya.
Karena itu, kata Marciano, yang akan dilakukan BIN saat ini adalah mempelajari aliran dana yang mengalir atau diterima oleh kelompok yang selama ini membuat kekacauan di Papua. "Funding-nya pasti ada. Tapi dari mananya itu akan kita pelajari dan kembangkan. Saya akan menelusuri kemungkinan pendanaan asing. Termasuk kemungkinan adanya dorongan langsung dari asing juga. Tetapi sejauh ini memang tujuan mereka menarik perhatian asing," tegasnya.
Sumber: Jurnal Parlemen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar