BBC IndonesiaRoket Agni-V sepenuhnya dibuat di India dan mampu membawa hulu ledak nuklir.
BRUSSELS, KOMPAS.com- NATO tidak memandang India sebagai ancaman keamanan dunia meski negara itu berniat menguji coba rudal balistik antarbenua yang berkemampuan membawa hulu ledak nuklir.
Demikian ditegaskan Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen di Brussels, Belgia, Rabu (18/4/2012).
India saat ini sedang bersiap menguji rudal balistik Agni-5, yang merupakan rudal buatan asli India. Rudal tersebut memiliki jarak tembak hingga 5.000 kilometer, yang berarti mampu menjangkau sebagian besar wilayah Asia —termasuk bagian paling utara dari China, dan sebagian besar wilayah Eropa.
India berniat menembakkan rudal dengan roket tiga tingkat berbahan bakar padat itu dari Wheeler Island di Teluk Bengala untuk menembak sasaran di bagian selatan Samudera Hindia. Jika uji coba ini sukses, India akan bergabung dengan klub eksklusif negara-negara pemilik rudal balistik antarbenua (ICBM), yakni AS, Rusia, Inggris, Perancis, dan China.
Berbicara dalam jumpa pers di markas besar NATO di Brussels, Rasmussen mengatakan, pihaknya tak menganggap kemampuan rudal India itu akan menjadi ancaman bagi NATO dan wilayah negara-negara anggotanya.
Hal ini sangat berbeda dengan saat Korea Utara meluncurkan roket untuk mengorbitkan satelit sipil pekan lalu. AS dan sekutu-sekutunya mengecam rencana Korut itu dan menganggap peluncuran itu sebenarnya adalah uji coba rudal jarak jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar