Selasa, 26 Juni 2012

Hari ini, "Sniper" Amankan Kunjungan Wapres di Makassar

ShutterstockIlustrasi: Para penembak jitu juga telah ditempatkan di beberapa titik dari Bandara Sultan Hasanuddin hingga ke arah Balai Rehabilitasi BNN di Jl Baddoka.

MAKASSAR, KOMPAS.com - Sebanyak 5.000 personil gabungan dari Kodam VII Wirabuana dan Polda Sulsel diturunkan untuk melakukan pengamanan kunjungan Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Boediono di Makassar, Selasa (26/6/2012). TNI menyiapkan penembak jitu (sniper) di beberapa titik di sekitar Bandara Internasional Sultan Hasanuddin hingga Balai Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) yang akan diresmikan.
Kedatangan Wapres di Makassar diperkirakan menuai protes dari berbagai elemen. Informasi yang dihimpun Kompas.com, ratusan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Makassar akan melakukan aksi demonstrasi.
Pantauan di sepanjang Jl Perintis Kemerdekaan, ratusan personil dari TNI/Polri terlihat bersiaga. Kendaraan anti huru-hara, panser, serta kendaraan Brimob Polda Sulsel sudah terparkir di kawasan itu.
Sementara itu, prajurit TNI bersenjata lengkap juga sudah bersiaga mulai Jl Baddoka menuju lokasi Balai Rehabilitasi BNN sampai ke gedung yang dijaga oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Nantinya, pengamanan ini dibagi lapis tiga.
Adapun lapis ketiga akan dijaga sekitar 1.500 personil Polda Sulsel di sepanjang Jl Perintis Kemerdekaan. Sementara pengamanan lapis kedua di Jl Baddoka dijaga prajurit TNI, terakhir pada pengamanan lapis pertama dijaga Paspampres.
Kepala Seksi Penerangan Umum (Kasi Penum) Kodam VII Wirabuana, Mayor Sahabuddin, saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya mengerahkan sekitar 3.500 personil TNI untuk melakukan pengamanan lapis kedua. Tanpa terkecuali, penembak jitu juga ditempatkan di beberapa titik dari Bandara Sultan Hasanuddin hingga ke arah Balai Rehabilitasi BNN di Jl Baddoka.
"Yang jelas kita tempatkan sniper di beberapa titik, tapi tidak bisa disebutkan jumlah dan keberadaannya. Mereka siap menembak saat keadaan genting, seperti perusuh yang berusaha menembus (pertahanan). Tapi, saya yakin, aparat kepolisian di lapis ketiga bisa mengatasinya. Lagipula, kendaraan panser dari TNI dan Brimob Polda Sulsel juga disiagakan," ujarnya.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulsel, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Chevy Ahmad Sopari, saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan, seluruh sistem pengamanan telah diatur oleh Kodam VII Wirabuana.
"Polisi hanya berada di lapis ketiga, yaitu di lapis paling terdepan, apabila ada aksi unjukrasa dari berbagai kelompok," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar