KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASATerminal Elpiji - Petugas dari Pertamina mengontrol area terminal elpiji di Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (22/6/2012). Terminal tersebut menampung 10.000 metrix gas elpiji untuk memenuhi kebutuhan di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Berdasarkan data dari PT Pertamina Jateng-DIY, konsumsi elpiji di Jateng rata-rata mencapai 1.787 metrix ton per hari.
JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Perdana Menteri Bidang Energi Republik Irak Hussain Ibrahim Saleh Al-Shahristani mengundang para pengusaha Indonesia untuk melakukan investasi di Irak, utamanya di bidang energi. Saat ini, Irak mulai melakukan proses pembangunan secara besar-besaran.
"Mereka mengatakan, peluang-peluang di bidang energi sangat besar karena Irak saat ini berusaha meningkatkan kapasitas produksi minyaknya. Selain itu, mereka sedang membangun kompleks petroleum dan juga produksi pupuk yang berbasis gas," kata Yopie seusai mendampingi Wakil Presiden Boediono menerima kunjungan Deputi PM Al-Shahristani di Istana Wapres, Jakarta, Senin (25/5/2012). Turut mendampingi Wapres antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Wakil Menteri Luar Negeri Wardhana.
Selain itu, sambung Yopie, Irak juga sedang membangun infrastruktur di berbagai kota. Infrastruktur tersebut termasuk mulai dari jalan raya, pelabuhan, bandara, dan lainnya. Terkait hal ini, kata Yopie, Wapres Boediono telah menginstruksikan pejabat terkait untuk menindaklanjuti tawaran ini dan mengambil langkah lebih lanjut untuk mengeksplorasi peluang di Irak.
Menurut Deputi PM Al-Shahristani, proses tender proyek tersebut dilakukan secara terbuka dan transparan. Saat ini, setiap minggu selalu ada proses tender untuk pihak swasta. Beberapa negara telah melirik proyek-proyek pembangunan di Irak, termasuk China, Korea, dan negara-negara di Eropa.
"Deputi PM Irak menegaskan, Indonesia cukup tangguh. Perusahaan kita cukup baik, cukup mampu bersaing dengan perusahaan dari berbagai negara," kata Yopie. Ditegaskan pula, kondisi di Irak semakin membaik. Situasi keamanan semakin kondusif. Irak juga berkomitmen untuk mempermudah perolehan visa ke Irak.
Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/06/25/13485067/Indonesia.Diundang.Investasi.di.Irak
"Mereka mengatakan, peluang-peluang di bidang energi sangat besar karena Irak saat ini berusaha meningkatkan kapasitas produksi minyaknya. Selain itu, mereka sedang membangun kompleks petroleum dan juga produksi pupuk yang berbasis gas," kata Yopie seusai mendampingi Wakil Presiden Boediono menerima kunjungan Deputi PM Al-Shahristani di Istana Wapres, Jakarta, Senin (25/5/2012). Turut mendampingi Wapres antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Wakil Menteri Luar Negeri Wardhana.
Selain itu, sambung Yopie, Irak juga sedang membangun infrastruktur di berbagai kota. Infrastruktur tersebut termasuk mulai dari jalan raya, pelabuhan, bandara, dan lainnya. Terkait hal ini, kata Yopie, Wapres Boediono telah menginstruksikan pejabat terkait untuk menindaklanjuti tawaran ini dan mengambil langkah lebih lanjut untuk mengeksplorasi peluang di Irak.
Menurut Deputi PM Al-Shahristani, proses tender proyek tersebut dilakukan secara terbuka dan transparan. Saat ini, setiap minggu selalu ada proses tender untuk pihak swasta. Beberapa negara telah melirik proyek-proyek pembangunan di Irak, termasuk China, Korea, dan negara-negara di Eropa.
"Deputi PM Irak menegaskan, Indonesia cukup tangguh. Perusahaan kita cukup baik, cukup mampu bersaing dengan perusahaan dari berbagai negara," kata Yopie. Ditegaskan pula, kondisi di Irak semakin membaik. Situasi keamanan semakin kondusif. Irak juga berkomitmen untuk mempermudah perolehan visa ke Irak.
Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/06/25/13485067/Indonesia.Diundang.Investasi.di.Irak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar