KoreaShare:
ShutterstockIlustrasi
PYONGYANG, KOMPAS.com -- Pemerintah Korea Utara sangat berang mengetahui bendera nasional mereka dipakai dan dijadikan sasaran target menembak dalam latihan perang yang digelar Amerika Serikat (AS) dan negara tetangga seterunya, Korea Selatan. Selain menganggap hal itu sebagai penghinaan, Pyongyang juga menilai kelakuan itu sebagai bentuk provokasi yang sangat keterlaluan.
Menanggapi sikap bermusuhan, terutama yang ditunjukkan AS itu, Korut bertekad melanjutkan program senjata nuklir mereka. Penegasan itu disampaikan oleh seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korut, Senin (25/6/2012), yang minta identitasnya dirahasiakan.
Latihan perang bersama itu digelar Jumat dan diyakini sebagai bentuk latihan perang terbesar yang pernah digelar sejak Perang Korea berakhir. Dalam latihan itu dipertontonkan sejumlah jet tempur Korsel dan helikopter perang AS menembakkan roket-roket mereka ke arah bendera Korut berukuran raksasa, yang dipasang di atas sebuah bukit.
Menanggapi sikap bermusuhan, terutama yang ditunjukkan AS itu, Korut bertekad melanjutkan program senjata nuklir mereka. Penegasan itu disampaikan oleh seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korut, Senin (25/6/2012), yang minta identitasnya dirahasiakan.
Latihan perang bersama itu digelar Jumat dan diyakini sebagai bentuk latihan perang terbesar yang pernah digelar sejak Perang Korea berakhir. Dalam latihan itu dipertontonkan sejumlah jet tempur Korsel dan helikopter perang AS menembakkan roket-roket mereka ke arah bendera Korut berukuran raksasa, yang dipasang di atas sebuah bukit.
Sumber :
Associated Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar