Rabu, 13 Juni 2012
KRI Sultan Hasanuddin-366 Tiba di Lebanon
11 Juni 2012, Indonesia kembali mengirim sebuah kapal perangnya ke perairan Lebanon guna memperkuat misi perdamaian internasional UNIFIL di kawasan yang masih dalam status perang dengan Israel tersebut. Kali ini, Pemerintah RI mengirimkan Kapal Republik Indonesia (KRI) Sultan Hasanuddin-366 yang tiba di Pelabuhan Beirut pada Sabtu tengah hari waktu Lebanon (09/06).
Kapal perang dengan panjang keseluruhan mencapai lebih dari 90 meter ini diperkuat oleh 105 personil yang dipimpin Letnan Kolonel (P) Dato Rusman SN. Menurut rencana, KRI Sultan Hasanuddin akan melaksanakan tugas di perairan Lebanon selama enam bulan hingga Desember 2012.
Dubes RI untuk Lebanon, Dimas Samodra Rum, Komandan Kontingen Garuda, Atase Pertahanan RI, staf KBRI Beirut dan sejumlah anggota Kontingen Garuda di Lebanon menyambut kedatangan kapal canggih yang dimiliki Indonesia ini.
Kepada seluruh anggota kapal, Dubes RI menyambut gembira dan bangga dengan kehadiran misi perdamaian laut Indonesia di UNIFIL. Dubes juga mengharapkan KRI Sultan Hasanuddin dapat kembali mempertahankan prestasi cemerlang bangsa Indonesia di mata internasional seperti prestasi yang diraih oleh misi-misi kapal Indonesia sebelumnya.
“Partisipasi KRI Sultan Hasanuddin dalam misi perdamaian UNIFIL ini merupakan bentuk nyata komitmen Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan Resolusi PBB nomor 1702 tentang perdamaian antara Lebanon dan Israel,” jelas Dubes RI.
“Saya juga mengharapkan agar nama baik Indonesia yang telah menjalankan misi dengan sukses sebelumnya dapat kembali dipertahankan oleh misi laut KRI Sultan Hasanuddin,” tekan Dubes Dimas Samodra Rum.
Lebih lanjut Dubes RI juga menyatakan kesiapan Kedutaan Besar RI di Lebanon untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas KRI.
KRI Sultan Hasanuddin adalah sejenis kapal korvet di kelas Sigma (Ship Integrity Geometrical Modular Approach) yang dibuat pada tahun 2004 di Belanda dengan disain modern. Kapal ini mampu melaksanakan perang anti kapal selam,surveillance dan operasi anti kapal permukaan untuk mencegah infiltrasi dan agresi musuh.
Dari tahun 2008, Indonesia telah mengirimkan secara bergantian beberapa kapal perang di kelas yang sama (Sigma) untuk bertugas menjadi bagian dari Kontingen Garuda TNI di Lebanon. Kapal-kapal sebelumnya yang bertugas adalah KRI Diponegoro, KRI Frans Kaisiepo dan KRI Sultan Iskandar Muda.
Kapal Indonesia bersama dengan negara-negara lain seperti Jerman (3 kapal), Brazil (1 kapal), Bangladesh (2 kapal), Yunani (1 kapal) dan Turki (1 kapal) akan menjadi bagian dari MTF (Maritime Task Force) – UNIFIL.
Selain di wilayah perairan, Kontingen Garuda TNI yang saat ini memiliki hampir 1.500 personil juga mejadi kekuatan utama dalam misi perdamaian PBB yang berjumlah lebih kurang 13 ribu personil di wilayah perbatasan darat antara Lebanon dan Israel.
Sumber: KBRI Beirut
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar