Jumat, 22 Juni 2012

Pertama Kali, Presiden RI Kunjungi Ekuador

Presiden SBY disambut Upacara Militer di Quito, Ekuador (Haryanto/presidensby.info)
VIVAnews - Setelah mengikuti Konferensi PBB tentang Pembangunan Berkelanjutan atau KTT Rio+20 di Brasil, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertolak ke Quito, Ibukota Ekuador. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Presiden Indonesia mengunjungi negeri yang dipimpin Presiden Rafael Correa Delgado.

SBY tiba di Pangkalan Militer Quito pada Jumat, 22 Juni 2012, pukul 14.45 waktu setempat atau Sabtu, 23 Juni 2012, pukul 02.45 Waktu Indonesia Barat. SBY yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono disambut Menteri Luar Negeri Ekuador Ricardo Patino Aroca.

Presiden SBY akan bertemu Presiden Correa pada Sabtu pukul 11.00 waktu setempat. Sebelum bertemu, lazimnya kunjungan kepala negara, SBY akan meletakkan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan di Ekuador. Kunjungan ini merupakan kunjungan balasan Presiden Ekuador pada 2007 lalu.

Seperti dilansir oleh laman resmi Presiden, rangkaian kunjungan kenegaraan sendiri akan dimulai dengan upacara penyambutan di Istana Carondelet. Kemudian Presiden SBY dan Presiden Delgado akan mengadakan pertemuan empat mata, disusul pertemuan bilateral dengan delegasi masing-masing.

Dalam kesempatan tersebut akan ditandatangani sejumlah nota kesepahaman atau MoU, diteken pula sampul peringatan. Seusai itu, SBY dan Delgado akan memberikan keterangan pers bersama tentang hasil-hasil pertemuan bilateral, dan santap siang kenegaraan.

Pukul 16.00 waktu setempat, Presiden SBY dijadwalkan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Parlemen Ekuador Fernando Cordero.

Hubungan diplomatik RI-Ekuador dibuka pada 29 April 1980. Indonesia membuka kantor kedutaan di Quito, ibukota Ekuador, pada 11 November 2010, namun Duta Besar Saut Maruli Gultom baru resmi menempati posnya pada 15 Maret 2012. Sedangkan Dubes Ekuador untuk Indonesia Alberto Calderon Ledesma resmi diangkat pada 1 Februari 2010.

Indonesia-Ekuador telah memiliki sejumlah perjanjian kerja sama, yakni di bidang ekonomi dan teknik (2005), pertukaran nota pembentukan komisi bersama (2006), MoU pembentukan konsultasi bilateral (2006), MoU kerja sama energi dan pertambangan (2006), dan MoU kerja sama telekomunikasi (2006). Kemudian, MoU kerja sama antara pusat pendidikan dan pelatihan Kementerian Luar Negeri RI dan Akademi Diplomatik Ekuador (2006), MoU kerja sama kebudayaan (2006), dan MoU pertukaran nota pemberian bebas visa bagi pemegang paspor biasa (2008).

Menyertai Presiden dalam kunjungan ini, antara lain, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menlu Marty Natalegawa, Mendag Gita Wirjawan, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar