Selasa, 19 Juni 2012

What an Awesome Yos !


frigat yos What an Awesome Yos !
Frigat KRI Abdul Halim Perdana Kusumah
(MDN), Pukul 4 pagi Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta masih diliputi kabut, dan dinginnya angin laut sedikit menggigit kulit. Situasi di pelabuhan relatif sepi. Namun dari kejauhan tampak sesuatu yang mencolok, karena puluhan orang berseragam militer sibuk keluar masuk Frigat KRI Yos Sudarso. Mereka memuat berbagai jenis peralatan dan persenjataan dengan sedikit tergesa-gesa.
 
Awalnya awak kapal bersama KRI Yos Sudarso diperintahkan bertolak ke Teluk Bayur mengantarkan amunisi dan peralatan Lantamal II Padang. Namun mendadak, Komandan Kapal mendapat perintah untuk segera bertolak ke Laut Arab dengan status ready for batlle. Amunisi dan peralatan untuk Lantamal II Padang diturunkan untuk diganti dengan Sea Rider, persenjataan dan logistik perang. 

“Dor…dor. Dor…dor”, keheningan pecah ketika beberapa anggota TNI menguji coba soft bullets. Jika kadaluarsa, peluru khusus ini tidak mau keluar dari laras senapan.

Dua jam kemudian, pukul 6 pagi, peluit seorang kelasi melepas Frigat KRI Yos Sudarso bersama Frigat KRI Abdul Halim Perdana Kusumah, untuk bertolak menuju laut lepas menuju Srilanka. 
 
Setelah berlayar selama 6 hari, kedua KRI tiba di Kolombia Srilanka. Kedatangan mereka untuk menjemput 185 personel Kopassus, Denjaka dan Intai Amfibi yang diantar oleh Boeing 737 TNI AU. Pasukan khusus itu ditempatkan di kedua KRI lalu melanjutkan perjalanan ke daerah operasi: Somalia 30 Maret 2011.

TNI memutuskan untuk mengirim pasukan tambahan lewat LPD KRI Banjarmasin, sekaligus mengangkut helikopter, rantis dan tank BMP. Mereka akan bergabung dengan KRI Yos Sudarso dan KRI Abdul Halim Perdana Kusumah yang sedang berada di Pelabuhan Salalah-Oman untuk mengisi ulang perbekalan.
yos 4 What an Awesome Yos !
Gugus Tugas Duta Samudera akhirnya tiba di Perairan El Danan Somalia. Pengamatan dan pengintaian udara dimulai tanggal 5 April pagi.

Malam harinya tim recognaisance bergerak dalam senyap untuk memetakan: posisi pendaratan pasukan, garis pertahanan, kantong logistik dan pos komando, jika serangan darat harus dilakukan.
Markas para Pembajak Somalia diketahui berada di Pesisir Eyl, sekitar 500 mil di sebelah utara Ibu Kota Mogadishu. Sementara posisi kapal MV Sinar Kudus yang dibajak, sudah diketahui lebih awal.
perompak somalia What an Awesome Yos !
Pasukan recognaisance kembali ke KRI Yos Sudarso, untuk mengolah data intelijen di war room. Mereka memetakan posisi pos/ camp pembajak, alur penyerangan, tempat perlindungan, depot logistik, jika serangan ke kapal dan ke darat dilakukan.

Jumlah pembajak di dalam kapal diperkirakan 35 orang, belum termasuk pasukan di garis pantai. Ada empat kelompok yang terlibat dalam pembajakan kapal MV Sinar Kudus yang memiliki faksi berbeda.
Hasil dari pengintaian disimpulkan, opsi militer bisa dilaksanakan dengan Raid pada malam hari dengan tingkat keberhasilannya 50 % : 50 % karena keberadaan 20 ABK yang disandera tidak diketahui dengan pasti.
Pembebasan ABK Sinar Kudus What an Awesome Yos !
Kini Pasukan telah siap melakukan penyerbuan ke kapal MV Sinar Kudus dan operasi darat untuk memburu para pembajak. Tinggal menunggu perintah dari Panglima di Jakarta.

Di saat yang sama, berita tentang pembajakan Kapal MV Sinar Kudus tidak henti-hentinya disiarkan tv nasional di tanah air. Keluarga korban bergiliran diundang ke studio TV untuk wawancara. Bahkan beberapa TV sempat melakukan live by phone dengan penumpang kapal yang disandera.
Dialog by phone dengan korban yang disandera di kapal, akhirnya memberi gambaran, kondisi para awak kapal MV Sinar Kudus. Tidak ada penyiksaan, tidak ada kekerasan. Pembajak mengatakan, mereka hanya membutuhkan uang. Pembajak ini cukup profesional untuk mendapatkan tuntutan mereka, karena sebagian dari mereka bekas tentara Somalia.
sinar kudus 5 What an Awesome Yos !
Kapal MV Sinar Kudus di Somalia
Setelah berembug dengan Pemerintah, pemilik Kapal MV Sinar Kudus akhirnya memilih untuk membayar uang tebusan yang diajukan oleh Perampok Somalia. Pertimbangannya, nyawa lebih penting daripada uang tebusan. Beberapa negara lain yang kapalnya pernah dibajak, juga melakukan hal yang sama.
 
Negosiasi dengan pemilik Sinar Kudus mencapai kesepakatan dan penyerahan uang tebusan dilakukan tanggal 30 April 2011, melalui pesawat Antonov yang melakukan droping uang menggunakan parasut GPS.
sinar32 What an Awesome Yos !
Setelah menunggu beberapa jam, pada malam harinya pembajak menggerakkan MV Sinar Kudus ke arah garis pantai sampai ke jarak 2,5 Nm. Sebagian pembajak turun dari kapal. Kapal MV Sinar Kudus berturut turut digunakan untuk mengantar mereka ke camp-camp para pembajak di perairan Eyl.

Uang terbusan telah diserahkan, namun sandera dan Kapal MV Sinar belum juga dilepaskan. Kapal MV Sinar Kudus terus ditarik menyusuri perairan Eyl.
 
Tanggal 01 Mei 2011 siang, sisa pembajak sebanyak 6 orang turun dari MV Sinar Kudus dan pembajak membebaskan sandera. Namun secara bersamaan datang boat pembajak lainnya.
2sea What an Awesome Yos !
tembak What an Awesome Yos !
Dua Sea Rider Satgas TNI bergegas turun untuk berhadapan dengan dua boat pembajak.

Kontak tembak di tengah laut tidak terhindarkan. 4 Perampok Somalia tewas dan satu boat perampok pecah terkena tembakan. Sementara satu boat pembajak berhasil melarikan diri.
 

Setelah peristiwa itu Kapal MV Sinar Kudus melanjutkan perjalanan ke pelabuhan Roterdam Belanda untuk membawa biji nikel seharga Rp 1,5 Triliun.
 
yos 91 What an Awesome Yos !
Frigat Yos-353 dan AHP 355 Kawal MV Sinar Kudus
KRI Yos Sudarso, KRI Abdul Halim Perdana Kusumah akhirnya bertolak kembali ke tanah air. Di saat yang sama kapal KRI LPD Banjarmasin masih berada di perjalanan menuju perairan Somalia.
“Waduuh, tuntutan dipenuhi. gue nggak ada kerjaan”, ujar seorang anggota satgas. Untuk melampiaskan emosi tempur yang sudah di ubun-ubun, digelarlah “latihan perang” dengan cara menembaki drum dan kaleng minyak goreng, sebagai sasaran yang dilemparkan ke laut.
Kini pertengahan Juni 2012, KRI Yos Sudarso tengah berada di Dermaga Semampir Koarmatim Ujung Surabaya. Frigate ini terlihat letih dan dan sudah tua. Paruh waktu KRI ini terus menyusut. Modelnya tidak seelok Korvet Sigma, karena KRI Yos Sudarso buatan tahun 1965 yang digunakan Angkatan Laut Belanda hingga tahun 1973 dengan nama HNLMS Van Galen.
Setelah melakukan overhaul, PT PAL juga menginstal Rudal C-802 serta Fire Control System ke dalam frigat kelas Van Speijk ini. KRI Yos Sudarso satu kelas dengan KRI Ahmad Yani (351), KRI Slamet Riyadi (352), KRI Oswald Siahaan (354) KRI Abdul Halim Perdana Kusuma (355) dan KRI Karel Satsuit Tubun (356), dibeli Indonesia tahun tahun 1980-an.

KRI Yos Sudarso memiliki dimensi: panjang 113 x 13 meter x 5 meter. Kapal bermesin turbin uap ini, mampu dipacu hingga kecepatan 28,5 knot untuk mengangkut maksimal 180 personel.
 
Frigate 353 terus direpowering karena akan bertugas ke Lebanon, untuk menggantikan KRI Sigma 9113 Sultan Hasanuddin-366.

Empat Korvet Sigma 9113 Indonesia seluruhnya sudah bertugas ke Lebanon. TNI AL memutuskan mengirim Frigat KRI Yos Sudarso dalam misi PBB Lebanon berikutnya. 

Persenjataan:
4 Peluru Kendali Anti-Permukaan C-802 daya jangkau 120km.
4 Peluru kendali Anti-Udara Mistral Simbad jangkauan 4 Km.
1 Meriam OTO-Melara 76/62 kaliber 76mm denganjangkauan 16 Km.
2 Senapan mesin 12.7mm
12 Torpedo Honeywell MK46 Anti-Permukaan dan Anti-Kapal Selam, dengan jangkauan 11 Km, kecepatan 40 knot.

Sensor dan Elektronik:
Radar LW-03 2-D air search, sonar PHS-32, fire control, SAM, perangkat perang elektronik UA-8/9 intercept, serta peluncur decoy RL untuk pertahanan diri.
Penerbangan
Dek untuk 1 helikopter anti kapal selam yang kemungkinan akan diisi Sea Sprite.

PBB menetapkan standar khusus bagi kapal perang yang bergabung dengan misi penjaga perdamaian di Lebanon. Kapal harus memiliki senjata yang lengkap, mampu mempertahankan diri sendiri dan mampu melakukan networking antar kapal. Selain itu harus memiliki rumah sakit kelas satu.
 
KRI Yos Sudarso akan terus mengarungi lautan untuk menjaga kedaulatanIndonesia, untuk bertempur, serta mengantar prajurit TNI ke medan perang.
Singa Tua ini akan menjajal tenaganya di Lebanon dengan kapal-kapal perang Eropa modern, demi mencegah perang antara Israel dan Lebanon. What an awesome Yos !.

Sumber: Jakarta Greater

Tidak ada komentar:

Posting Komentar