Shutterstock
KOMPAS.com - Kantor-kantor bisnis besar di Amerika Serikat, India, dan Amerika latin dibuat kehabisan kertas oleh sebuah virus jenis baru. Pasalnya, seperti dilaporkan oleh BBC, virus tersebut membuat ribuan printer mencetak karakter acak (garbage characters) sampai out of paper.
Biang kerok kejadian tersebutadalah sebuah program jahat bernama "Millicenso" yang sebelumnya sudah sering dipakai oleh para kriminal cyber sebagai "kendaraan" untuk mengirim malware ke calon korban.
Varian Millicenso kali ini digunakan untuk mengirim sebuah adware berbahasa Perancis. Adware tersebut mengalihkan traffic internet dan menampilkan iklan-iklan di komputer korban.
Menurut Symantec dalam keterangan di blog Symantec.com, salah satu efek samping Millicenso meyebabkan PC mengirim perintah pada printer untuk mencetak file dari direktori utama si virus.
"Cetakan-cetakan acak tersebut tampaknya adalah efek samping dari vektor infeksi virus ini, bukan tujuan utama dari sang pembuat virus," tulis Symantec.
Perusahaan-perusahaan sekuriti kini sudah mengeluarkan update untuk mendeteksi Millicenso dan membersihkan virus pembuang kertas itu.
Biang kerok kejadian tersebutadalah sebuah program jahat bernama "Millicenso" yang sebelumnya sudah sering dipakai oleh para kriminal cyber sebagai "kendaraan" untuk mengirim malware ke calon korban.
Varian Millicenso kali ini digunakan untuk mengirim sebuah adware berbahasa Perancis. Adware tersebut mengalihkan traffic internet dan menampilkan iklan-iklan di komputer korban.
Menurut Symantec dalam keterangan di blog Symantec.com, salah satu efek samping Millicenso meyebabkan PC mengirim perintah pada printer untuk mencetak file dari direktori utama si virus.
"Cetakan-cetakan acak tersebut tampaknya adalah efek samping dari vektor infeksi virus ini, bukan tujuan utama dari sang pembuat virus," tulis Symantec.
Perusahaan-perusahaan sekuriti kini sudah mengeluarkan update untuk mendeteksi Millicenso dan membersihkan virus pembuang kertas itu.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar