Bung
Karno, terlahir dengan nama Kusno Sosrodihardjo (6 Juni 1901 - 21 Juni
1970) adalah anak dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo, seorang
guru asal Jawa, dengan Ida Ayu Nyoman Rai asal Buleleng, Bali.
Nama = KUSNO SOSRODIHARDJO Unsur Aksara Jawa: Aksara depan=Ka Aksara belakang=Ja Lahir = Kamis Pon, 6 Juni 1901 7 Sapar 1831 Tahun DAL Windu SANCAYA 18 Safar 1319H Neptu = 15 Wuku = WAYANG Pangarasan= Lakuning Srengenge Pancasuda = Satria Wirang Dina= Dina Hulung Lintang 12= Lintang Kur (Jun) Pranotomongso= SODHO ( 13 Mei - 22 Juni ) Bintang = GEMINI ( 22 Mei - 21 Juni ) |
Bung Karno sebagai Presiden RI
pertama merupakan “bintang” yang bersinar diantara para pemimpin
negara-negara besar pada saat itu. Beliau merupakan salah satu tokoh
besar yang mewujudkan cita-cita mempersatukan Indonesia yang terdiri
dari beragam budaya, bahasa, suku dan agama.
Cita-cita
beliau tertuang dengan konsep negara Nasionalis, Agama dan Komunis
(Nasakom) yang mengayomi semua golongan dalam payung NKRI. Semua
bersatu dalam satu jati diri, Indonesia. Beliau mengerti apa yang
diperlukan dalam keberagaman Indonesia. Tentunya dalam cita-cita Bung
Karno “keberagaman” bukanlah ancaman tetapi suatu kekuatan yang
seharusnya dipelihara anak-cucu bangsa Indonesia. Bung Karno dengan
kharismanya mewakili bangsa Indonesia dalam kancah politik dunia.
Mungkin para tokoh dunia juga mengagumi cita-cita beliau untuk bangsa
yang besar dan beragam ini. Setiap orang bisa mempunyai impian menjadi
orang terkenal, tetapi tidak banyak orang yang bisa mewujudkan
impiannya sebagai warisan bangsa.
Mari kita kilas balik kiprah Bung Karno diantara para pemimpin bangsa, bukti kebesaran cita-cita beliau yang diakui dunia.
Bung Karno dengan kharismanya mewakili bangsa Indonesia dalam kancah
politik dunia. Mungkin para tokoh dunia juga mengagumi cita-cita beliau
untuk bangsa yang besar dan beragam ini. Setiap orang bisa mempunyai
impian menjadi orang terkenal, tetapi tidak banyak orang yang bisa
mewujudkan impiannya sebagai warisan bangsa.
Mari kita kilas balik kiprah Bung Karno diantara para pemimpin bangsa, bukti kebesaran cita-cita beliau yang diakui dunia.
Washington DC, 19 Mei 1956. Presiden Soekarno disambut oleh Presiden Amerika, Dwight D. Eisenhower, dalam kunjungan ke Amerika Serikat |
Beverly Hills, Juni 1956. Presiden Soekarno bertemu dengan bintang film Holywood terkenal saat itu, Merilyn Monroe, dalam suatu pesta. Bung Karno memang selalu “dikelilingi” wanita-wanita cantik. |
Blitar, Jawa Timur, 22 Juni 1970. Upacara pemakaman Presiden ke-1 RI di pemakaman keluarga di Blitar. Bung Karno meninggal pada 21 Juni 1970, pada usia 69 tahun. |
Bung Karno telah pergi dan
berlalu, tetapi cita-cita dan karyanya beserta bangsa Indonesia selama
ini. Banyak momen penting dan kesulitan telah dilalui NKRI dan
cita-cita Bung Karno tidak lekang oleh panas terik dan tidak luntur
diguyur hujan badai. Bung Karno telah pergi ke pangkuan Tuhan YME,
tetapi cita-citanya menjadi warisan milik bangsa Indonesia. Jangan
biarkan cita-cita Bung Karno “mati” oleh ulah segelintir orang yang
tidak mengenal kebesaran bangsa Indonesia dan tidak mengerti akan
keluhuran cita-cita para pendiri Republik ini.
Jika melihat kilas balik perjalanan Bung Karno sebagai salah satu bapak
bangsa Indonesia, apalah arti jargon-jargon sektarian segelintir orang
yang gemar memelintir agama dan kepentingan golongan untuk memuaskan
rasa haus akan kekuasaan. Apalah arti semboyan-semboyan “perjuangan
kebenaran” jika hasilnya hanya mengkhianati cita-cita para bapak bangsa
Indonesia. Apakah Indonesia akan menjadi bangsa yang besar jika hanya
menjadi pemuas nafsu segelintir orang atas nama agama atau partai ?
Bung Karno telah pergi, tetapi jangan biarkan cita-citanya pergi juga !
Sumber : http://soekarnonkri.blogspot.com/2012/03/bangsa-yang-besar-adalah-bangsa-yang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar